Konflik Palestina vs Israel

Warga Israel Mulai Membangkang, Tak Sudi Ikut Wajib Militer Meskipun Diperintahkan Mahkamah Agung

Warga tidak ada mau yang ikut meskipun perintah itu dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Israel Juni lalu mengenai kekurangan pasukan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
HO
Ilustrasi --- Puluhan ribu massa melakukan aksi demo di depan kediaman Netanyahu untuk memprotes Undang-undang (UU) kebijakan wajib militer bagi pelajar seminari Yahudi ultra-Ortodoks di Yerusalem. 

Warga Israel Mulai Membangkang, Tak Sudi Ikut Wajib Militer Meskipun Diperintahkan Mahkamah Agung

SERAMBINEWS.COM – Warga Israel Yahudi Haredi ultra-Ortodoks mulai membangkang dan tak sudi untuk mengikuti wajib militer.

Hanya 7 orang yang melapor ke kantor perekrutan pada Rabu (21/8/2024).

Padahal Israel membutuhkan lebih dari 1.000 pasukan cadangan untuk ditempatkan di Tepi Barat.

Warga tidak ada mau yang ikut meskipun perintah itu dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Israel Juni lalu mengenai kekurangan pasukan.

Menteri Keamanan Israel, Yoav Gallant menginstruksikan militer untuk mengeluarkan 3.000 perintah wajib militer kepada anggota komunitas Haredi dalam tiga gelombang terpisah.

Sejak saat itu, 1.100 rancangan pemberitahuan telah dikirimkan, tetapi hanya 70 warga Haredim yang mematuhinya.

Ratusan orang Yahudi Haredi berdemonstrasi di dekat kantor perekrutan militer Israel di Jalan Jaffa di al-Quds yang diduduki pada Rabu.

Polisi Israel menyatakan bahwa puluhan pengunjuk rasa terlibat dalam kerusuhan, memblokir jalan-jalan di dekatnya, dan berusaha melemparkan pagar taman ke arah petugas.

Polisi mengatakan beberapa pengunjuk rasa menyebut petugas “Nazi” selama demonstrasi.
Polisi mengatakan beberapa pengunjuk rasa menyebut petugas “Nazi” selama demonstrasi. (SERAMBINEWS.COM/time of israel)

Para pengunjuk rasa menyebut polisi "Nazi dan kotor," dan mereka berupaya menerobos penghalang polisi di kantor perekrutan sambil memblokir Jalan Jaffa.

Israel telah menghadapi kekurangan tenaga kerja yang parah karena perang yang berlangsung selama 11 bulan di Gaza. 

Selain itu, kodam-kodam Israel dikerahkan di Tepi Barat yang diduduki di tengah meningkatnya Perlawanan Palestina.

Di kawasan utara, Israel tengah menghadapi potensi eskalasi dengan Hizbullah yang telah bergabung dengan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 8 Juni lalu.

Selama puluhan tahun, kaum Yahudi ultra-Ortodoks yang sudah cukup umur diperintahkan untuk wajib militer.

Namun mereka menghindari wajib militer Israel dengan mendaftar di yeshiva untuk mempelajari Taurat dan mendapatkan penangguhan dinas selama satu tahun hingga mencapai usia pengecualian. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved