Ditemani Seribuan Pendukung, Musannif-Sanusi Daftar ke KIP Aceh Besar Diiringi Rapai dan Shalawat

“Meupat itu pembangunan berkawasan, tidak bisa lagi kita melakukan pembangunan tidak memetakan kawasan,”

“Kita akan melakukan pembangunan di seluruh sektor dan itu yang namanya Meuhat. Lalu kita melakukannya dengan Muslihat, artinya dengan baik,” paparnya.

Sehingga, kata Musannif, seluruh pembangunan yang dilakukan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. 

Karena selama ini pambangunan yang dilakukan di Aceh Besar bukan atas dasar keinginan dan kebutuhan masyarakat.

“Seperti di kawasan Kuala Gigieng, yang ketika dikerjakan malah menjadi rusak dan masih banyak hal di Aceh Besar ini yang belum baik,”

“Insya Allah saya bersama Sanusi Hasyim yang akan melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang,” sebutnya.

Musannif dan Sanusi bersama para relawan serta pendukungnya meninggalkan KIP Aceh Besar menuju Masjid Agung Al-Munawwarah untuk menunaikan Shalat Asar. 

Musannif bertindak sebagai imam dalam shalat berjamaah itu.

Kehadiran seribuan pendukung yang tertib dan penuh semangat ini menjadi sorotan, tidak hanya karena jumlahnya yang besar tetapi juga karena ketertiban dan kesopanan yang ditunjukkan sepanjang prosesi.

Lantunan shalawat yang mengiringi perjalanan mereka menjadi simbol spiritualitas yang kuat dalam perjuangan politik pasangan Musannif-Sanusi. 

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)