Breaking News

Berita Bireuen

Dosen Umuslim Bireuen Lakukan Pengabdian di Bener Meriah

Dengan adanya pelatihan di Kampung Waq Pondok Sayur memberikan manfaat ekologis, sosial, serta ekonomi bagi generasi mendatang

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Umuslim Peusangan Bireuen selama dua hari, Minggu dan Senin (25-26/8/2024) melakukan pengabdian di Kampung Waq, Pondok Sayur, Bener Meriah. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sejumlah dosen Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen selama dua hari, Minggu dan Senin (25-26/8/2024) melakukan pengabdian di Kampung Waq, Pondok Sayur, Bener Meriah. 

Pertemuan yang dihadiri 50 warga setempat membahas  penguatan peran perempuan dalam lembaga pengelolaan hutan. 

Kabag Humas Umuslim, Zulkifli M Kom, Rabu (28/8/2024) mengatakan, kegiatan pengabdian dengan sumber dana dari Kemendikbud Ristek diketuai  Dr Syifa Saputra SPd MPd bertujuan untuk mendukung ekowisata dan green ekonomi keberlanjutan.

Sasarannya kegiatan  kelompok UMKM  usaha ternak madu  diikuti.sebanyak 50 peserta baik  laki-laki maupun perempuan. 

Panitia pelaksana, Ismahadi SP MLing mengatakan, pertemuan juga bagian dari upaya konservasi di Bener Meriah bertujuan untuk memastikan bahwa hutan tetap berfungsi dengan baik. 

Baca juga: Ketua MPU Aceh Apresiasi Sikap Cepat Pj Gubernur Aceh Tanggapi Soal Pawang Hujan

Dalam pertemuan pelatihan tersebut menghadirkan  Sofrian Aqsha SH,  Kabid Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
Kantor Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah

Menurutnya, banyak UMKM di Kabupaten Bener Meriah sudah ada yang berkembang,  namun pengelolanya masih belum memahami penting adanya Nomor Izin Berusaha (NIB). 

Selain itu juga hadir narasumber Jumira SST MKM,  Kasi Kefarmasian Alkes dan PKRT, Pemkab Bener Meriah.

Menurutnya, usaha  madu murni tanpa tambahan olahan yang lain, izin edarnya dapat dengan PIRT saja. 

Adanya pelatihan diharapkan dapat  meningkatkan pemahaman masyarakat kampung Waq Pondok Sayur tentang konservasi ekosistem dan ternak lebah madu, sehingga dapat menambah penghasilan petani selain kopi yang berada di kawasan hutan lindung. 

Dengan adanya pelatihan di Kampung Waq Pondok Sayur memberikan manfaat ekologis, sosial, serta ekonomi bagi generasi mendatang.

Kemudian pelestarian warisan budaya memiliki hubungan budaya dan spiritual yang mendalam dengan hutan, dan konservasi membantu melestarikan aspek-aspek tersebut, yang berguna untuk pariwisata. (*)

Baca juga: Tes CPNS di Lhokseumawe, Masuki Hari Ke 9, Pendaftar Telah Capai 3.690 Orang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved