Dikabar Dipulangkan dari Aceh saat Gelar Ritual di Venue PON, Rara Pawang Hujan Angkat Bicara

Kabar yang beredar menyebut bahwa Mba Rara dipulangkan saat menggelar ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Editor: Amirullah
TribunMedan
Pengakuan Rara Pawang Hujan soal kejadian dipulangkan dari Aceh saat menggelar ritual tolak hujan di venue PON Aceh-Sumatera Utara. 

"Pawang hujan asalkan hatinya Happy bisa dong doa dan meditasi tirakatan jarak jauh. Jauh dimata dekat dalam doa dekat di hati," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia pun mengucapkan terimakasih kepada yang suka padanya.

"Buat yg suka dengan gayaku sebagai mbak @rarapawang_cahayatarot aku ucapkan Terimakasih, buat yg ngga suka mau membully terserah saja

Aku berfokus dg Energy kebaikan rasa syukur atas berkah blessing Tuhan yang maha baik diberikan Anugrah kecerdasan indigo bisa membantu sebagai pawang hujan smua hal yg Tuhan jalinkan silaturahmi kesempatan yg datang akan aku Handle dg baik dimohonkan berkah-Nya lancar sukses Happy aamin. Salam cahaya kasih sayang alam semesta dariku Rara Istiati," tutupnya.


Dalam kejadian ini, pihak kontraktor yang mendatangkan Mbak Rara, akhirnya memulangkan pawang hujan tersebut melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada penerbangan Rabu (28/8/2024) siang.

Keputusan ini diambil setelah Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal, memanggil pihak perusahaan untuk mengklarifikasi praktik tersebut, yang dinilai bertentangan dengan syariat Islam dan budaya Aceh.

Pertemuan antara Pj Gubernur dan perwakilan PT Wika-Nindya berlangsung di ruang kerja Gubernur Aceh pada Rabu.

Dalam pertemuan tersebut, Safrizal didampingi Plh Sekda, Asisten Sekda, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh.

Sementara, perusahaan diwakili oleh Deputi DPM Firmansyah dan KSKA Aditia.

Pihak perusahaan menjelaskan bahwa kehadiran Rara merupakan inisiatif dari pekerja proyek yang bermaksud mengantisipasi hujan agar tidak mengganggu pekerjaan di stadion.

Namun, mereka mengakui bahwa inisiatif tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan budaya lokal.

Atas permintaan Pj Gubernur, pihak perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Rabu siang.

Sementara, Pj Gubernur Safrizal menegaskan agar perusahaan segera mengklarifikasi kejadian tersebut dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik.

Safrizal juga menekankan bahwa tindakan yang tidak sesuai dengan syariat dan budaya lokal tidak dapat diterima, terlebih lagi dalam konteks proyek besar yang melibatkan banyak pihak.

"Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman. Setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan," kata Pj Gubernur.

Halaman
123
Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved