Liputan Eksklusif Aceh
Bupati Abdya Safaruddin: Pengusulan Data Penerima Bansos Harus Transparan
Bupati Abdya Safaruddin menegaskan, pengusulan data penerima bantuan sosial (Bansos) harus dilakukan secara transparan, terutama ditingkat gampong
Penulis: Masrian Mizani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin menegaskan, pengusulan data penerima bantuan sosial (Bansos) harus dilakukan secara transparan, terutama ditingkat gampong.
Hal ini, kata Safaruddin, demi terwujudnya penyaluran bansos yang tepat sasaran serta menjadi acuan pemerintah dalam melakukan pembangunan.
"Data penerima bansos ini harus diusulkan secara transparan, tidak boleh hanya melibatkan segelintir orang, tapi lalui prosedur yang sudah disediakan oleh pemerintah, yaitu dengan melakukan musyawarah desa (Musdes)," kata Safaruddin dalam wawancara eksklusif dengan Serambinews.com, Jumat (19/9/2025).
Menurut Safaruddin, selama ini data penerima bansos yang hanya sajikan asal jadi, sehingga banyak masyarakat yang berhak menerima bantuan, malah terabaikan.
Belum lagi, jelas Safaruddin, data antar lembaga juga tidak sinkron.
"Selama ini banyak aduan dari masyarakat terkait masalah penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran. Tentu ini sangat kita sayangkan.
Oleh karenanya, kita akan fokus membenahi data ini dari dasar (gampong), sehingga bantuan itu benar-benar diterima oleh yang berhak," ujarnya.
Baca juga: Mantan Pendamping Desa di Abdya Ungkap Penyebab Bansos tidak Tepat Sasaran
Ia menyebutkan, ke depan data kemiskinan harus satu, sehingga bisa dirumuskan kebijakan satu atap, salah satunya untuk menekan atau meminimalisir angka kemiskinan.
Operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) gampong, kata Safaruddin, merupakan ujung tombak dalam menginput data kemiskinan.
"Sehingga implementasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) benar-benar terwujud dan menjadi acuan pemerintah dalam melakukan pembangunan," ucap Safaruddin.
Ia menegaskan bahwa pemerintah hanya memiliki satu data kemiskinan, yaitu DTSEN.
Sebab, jika data diinput salah, maka setiap kebijakan pemerintah tidak bisa mengintervensi apapun.
Safaruddin mengingatkan kepada seluruh keuchik di Abdya agar tidak main-main dalam menyajikan ata bansos, apalagi melakukan manipulasi data.
Jika kedepan, ia tidak segan-segan memberikan sanksi.
Baca juga: Penerima Bansos Dicoret Karena Terdeteksi Judol, Ketua Forum Keuchik Abdya Minta Cek ke Lapangan
Yusri Razali Dicopot DKPP, Saiful Haris Diusulkan ke KPU Pimpin KIP Banda Aceh |
![]() |
---|
Agar Bansos Tepat Sasaran, Begini Upaya Pemkab Abdya Sajikan Data KPM |
![]() |
---|
Jamaah Millah Abraham Ditangkap Warga karena Satu dari Tiga Pria Kabur Sebelum Pembaiatan |
![]() |
---|
Ini Cerita OJK soal Pertimbangan Luluskan Fadhil Ilyas Dkk Pengurus Bank Aceh hingga ‘PR’ ke Depan |
![]() |
---|
GeRAK Minta Dirut Baru Jadikan Bank Aceh 'Bapak Angkat' Bagi Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.