Perang Gaza

Anak-anak Gaza Kelaparan, Kesehatan Memburuk di Tengah Ancaman Wabah Polio

Sekarang, kami hidup dari bantuan orang lain. Bahkan air yang kami minum pun terkontaminasi. Anak saya jatuh sakit beberapa kali karena air yang kami

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/eye.on.palestine2
Anak-anak Gaza mengantre makanan di kamp pengungsian. 

SERAMBINEWS.COM - Para orang tua di Gaza membawa anak-anak mereka ke pusat kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi polio di tengah serangan Israel di wilayah kantong yang terkepung itu.

“Saya datang ke sini (ke pusat kesehatan) untuk memvaksinasi anak-anak saya terhadap polio,” kata Rehan Farra, seorang ibu Palestina. 

“Saya khawatir dengan anak-anak saya karena Jalur Gaza dilanda penyakit. Kami hidup dalam ketakutan di bawah pemboman Israel yang kejam, dikelilingi oleh kematian dan kehancuran. Yang terutama, anak-anak Gaza kelaparan." 

Dulu, kata dia, biasa memberi mereka makanan sehat dan bergizi, dengan banyak protein dan vitamin. 

Baca juga: Agustus 2024 Jadi Bulan Paling kelam Bagi Israel, IDF Hampir Tenggelam dalam Lumpur Gaza

"Sekarang, kami hidup dari bantuan orang lain. Bahkan air yang kami minum pun terkontaminasi. Anak saya jatuh sakit beberapa kali karena air yang kami minum tidak bersih. Kesehatan mereka secara umum memburuk.”

Kepala Mossad: Kehadiran Israel di Perbatasan Gaza-Mesir dan Netzarim tak Diperlukan Secara Pperasional

Kepala Mossad David Barnea mengatakan militer Israel harus menarik diri dari koridor Philadelphi dan Netzarim sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan tawanan, dan mengatakan kehadirannya di sana tak diperlukan secara operasional.

Menurut Israel Hayom, Barnea menyampaikan komentar tersebut dalam pertemuan pribadi dengan kerabat para tawanan pada hari Jumat, memberi tahu mereka tentang status negosiasi gencatan senjata untuk membebaskan orang-orang yang mereka cintai.

Sengketa atas Koridor Netzarim, yang melintasi Gaza bagian tengah, tetap menjadi titik kritis utama kesepakatan tersebut, katanya. 

Itu karena negosiator Israel bersikeras bahwa warga Palestina yang kembali ke Gaza utara harus diperiksa terlebih dahulu di koridor tersebut. 

Namun Hamas bersikeras agar Israel menarik diri sepenuhnya dari daerah kantong itu, termasuk Netzarim dan Philadelphia.

Pada hari Kamis, kabinet keamanan Israel menyetujui rencana militer bagi pasukannya untuk tetap berada di koridor meskipun ada perlawanan sengit dari Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Wali Kota Tel Aviv: Pemerintah Kota akan Bergabung dalam Aksi Mogok Massal Hari Senin

Wali Kota Tel Aviv Ron Huldai mengatakan pemerintah kota akan bergabung dalam aksi mogok besok untuk mendukung keluarga para tawanan.

"Pemerintah Israel menelantarkan mereka, tetapi Negara Israel adalah kita. Sebagai tanda solidaritas dengan para korban penculikan dan keluarga mereka, pemerintah kota Tel Aviv-Jaffa bergabung dalam aksi mogok tersebut," tulis Huldai di X.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved