Rumah Bustami Hamzah Diteror

Dek Fadh Kecam Pengranatan Rumah Cagub Bustami, Harus Diusut Tuntas, Jangan Jadi Propaganda Politik

Bakal calon wakil gubernur Aceh, Fadhlullah mengecam peristiwa penggranatan rumah pribadi Bustami Hamzah pada Senin (2/9/2024) subuh.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Partai Aceh (PA) mendeklarasikan secara resmi pasangan Muzakir Manaf (Mualem) – Fadhlullah (Dek Fad) sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2025-2029 pada Pilkada mendatang. Deklarasi Mualem-Dekfad berlangsung di Taman Sri Ratu Safiatuddin (PKA), Lampriet, Banda Aceh, Minggu (25/8/2024). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bakal calon wakil gubernur Aceh, Fadhlullah mengecam peristiwa penggranatan rumah pribadi Bustami Hamzah pada Senin (2/9/2024) subuh. 

Ia mengatakan kasus penggranatan itu sangat bertolak belakang dengan kondisi Aceh yang sangat kondusif, nyaman, dan aman.

"Kasus ini harus diusut tuntas," kata pria yang akrab disapa Dek Fadh usai mengikuti tes kesehatan di RSJ Aceh, Banda Aceh, Senin (2/9/2024).

Seperti diketahui, pada Pilkada Aceh 2024, Dek Fadh yang juga Ketua DPD Gerindra Aceh merupakan pasangan bakal calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem). 

Baca juga: Polisi Selidiki Secara Mendalam Untuk Ungkap Motif OTK Teror Rumah Cagub Aceh Bustami Hamzah

Sedangkan rivalnya, Bustami Hamzah yang berpasangan dengan Tgk HM Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop.

"Mana ada warga masyarakat punya granat. Bisa saja ini praktik propaganda yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab yang justru dilakukan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu secara politik. Jangan jadi propaganda politik," katanya.

Dek Fadh mengatakan Pilkada Aceh wajib dijalankan dengan damai. 

"Kita perlu ciptakan bagaimana politik di Aceh berjalan dengan baik dan menyenangkan," kata Dek Fadh

"Persaingan dalam Pilkada dapat berjalan dengan baik. Mari kita ciptakan politik sehat," tambah anggota DPR RI dua periode ini.

Terpisah Wakil Ketua DPP Partai Aceh, Dr Nurlis Effendi, mengatakan apa yang disampaikan Dek Fadh sudah tepat.

"Saya percaya kasus ini akan diusut tuntas. Setelah tersangkanya tertangkap, baru ketahuan motifnya," katanya.

Nurlis mengatakan pengungkapan kasus ini akan membuat terang persoalan. 

"Intinya kita jangan memperkeruh suasana. Apalagi ini dalam situasi politik. Jika dimunculkan tafsiran-tafsiran, maka bisa menjadi bias nanti," ujarnya lagi.

Menurut Nurlis, alangkah lebih baik mendukung aparat kepolisian. 

Bahkan dengan tidak memperkeruh suasana pun sudah menjadi bagian dari menolong penegak hukum untuk mengungkap kasus itu. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved