Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Mantan Kepala Staf IDF: Israel Diambang Kehancuran Sejak Didirikan, Perang Gaza Habiskan Banyak Uang

Kedua tokoh oposisi pemerintah Israel itu juga mengecam sikap ngotot Netanyahu untuk tetap mempertahankan kendali IDF atas Koridor Philadelphia.

Editor: Faisal Zamzami
khaberni
Pasukan Israel (IDF) dalam agresi militer di Gaza - Pasukan Israel mundur dari Khan Younis, Gaza selatan, Sabtu (24/8/2024), setelah menghancurkan wilayah tersebut. 

Pajak tambahan atas laba perusahaan yang belum dibagikan: Pajak tambahan atas laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.

Menghapuskan pembebasan PPN bagi wisatawan: Menghapus pembebasan pajak pertambahan nilai bagi wisatawan untuk meningkatkan pendapatan.

"Kita sedang berperang," kata Smotrich.

"Namun, kita semua akan menang bersama di bidang ekonomi. Semua orang menanggung beban yang sama. Tidak seorang pun akan menerima lebih sedikit uang di rekening bank mereka, tetapi ya, akan ada pembekuan."

Ia menambahkan, meski defisit anggaran meningkat melampaui ekspektasi sebesar 6,6 persen, ia mengantisipasi defisit akan menurun pada akhir tahun, sesuai dengan target defisit tahun 2024.

Smotrich menyatakan bangga atas penanganan ekonomi pemerintah selama sebelas bulan terakhir perang, menyoroti peningkatan ketahanan nasional, stabilitas bisnis, kesiapan militer, dan dukungan bagi para pengungsi dari zona agresi.

Namun, masih belum pasti apakah anggaran Smotrich akan mendapat persetujuan.

Laporan media Israel menunjukkan bahwa tidak jelas apakah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendukung usulan tersebut atau apakah partai-partai koalisi menyetujuinya.

Keputusan akhir tentang pengesahan anggaran akan bergantung pada negosiasi mendatang dan penyelarasan politik.

Baca juga: Lagi! Israel Kembali Serang Tepi Barat, Lima Orang Tewas, Termasuk Putra Seorang Pejuang Palestina


Sejarah Berdirinya Israel

Israel diklaim berdiri pada 14 Mei 1948 atau sehari sebelum mandat Inggris di Palestina berakhir.

Sebelumnya pada 2 November 1917 Pemerintah Inggris menetapkan Deklarasi Balfour yang menjanjikan orang Yahudi mendapat tanah di Palestina.

Namun kekuasaan Inggris yang juga dikenal sebagai Mandat Palestina itu diwarnai kekerasan, yang berujung dibentuknya Komite Investigasi Anglo-Amerika pada 1946.

Hingga akhir Maret 1948, setidaknya 2.000 orang tewas dan 4.000 lainnya terluka akibat berbagai kerusuhan.

Komite ini kemudian menyetujui rekomendasi Amerika Serikat (AS), terkait pemindahan segera 100.000 pengungsi Yahudi di Eropa ke Palestina, dan merekomendasikan tak ada negara Arab atau Yahudi di Palestina.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved