Tu Sop Meninggal Dunia

Tu Sop Sempat Akui Kelelahan dan Kurang Tidur, Minta Waktu Istirahat Setelah Uji Baca Al-Quran

“Saya coba istirahat sebentar untuk kembali fit. Alhamdullilah sekarang kita sudah bisa bekerja seperti biasa lagi,” ungkap Tu Sop saat itu.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Tu Sop adalah Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb Kabupaten Bireuen 

Kepemimpinan beliau di dayah ini adalah melanjutkan kepemimpinan ayahanda beliau yang saat itu ingin memfokuskan diri pada dayah Babussalam Putri yang kompleknya juga tidak berjauhan dari komplek dayah Babussalam Al-Aziziyah (Putra).

Selain menjabat sebagai Ketua HUDA dan memimpin secara aktif Dayah Babussalam Al-Aziziyah di Jeuneib, Tu Sop juga tercatat sebagai Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) yang fokus pada gerakan sosial, 

antara lain membangun rumah dhuafa yang saat ini telah dibangun mencapai 65 unit rumah layak huni bagi kaum dhuafa di seluruh Aceh.

Meskipun jumlahnya belum terlalu banyak, tapi gerakan ini terus membesar dan menjadi solusi atas segudang persoalan kemiskinan yang dihadapi bangsa Aceh dewasa ini. 

Gerakan ini akan menemani gerakan sosial lainnya yang lebih duluan muncul dalam kerangka “berlomba-lomba dalam kebaikan”, sesuai visi Tu Sop sendiri.

Proses pembangunan rumah dhuafa ini dilakukan dengan cara mengumpulkan donasi dari para jama’ah pengajiannya. 

Selain itu, donasinya juga dikumpulkan oleh para relawan BMU yang tergabung dalam Gerakan Peduli Ummat (GPU) dari para dermawan lainnya. 

GPU sendiri diketuai oleh Murthala sedangkan BMU diketuai oleh ulama muda yang akrab disapa Abiya Rauhul.

Sebagai Imam Besar di BMU, Tu Sop menjadi tokoh sentral yang berperan sebagai penggerak roda organisasi sosial ini. 

Beliau mendorong dan memotivasi para relawan untuk terus menerus melakukan gerakan sosial mengumpulkan donasi untuk membangun rumah dhuafa.

Dalam bidang keagamaan, Tu Sop aktif mengisi pengajian di berbagai tempat. 

Lintas kabupaten dan provinsi. Bahkan beliau tidak jarang juga diundang oleh masyarakat Aceh di Pulau Jawa dan Malaysia untuk mengisi pengajian dan memberikan tausyiah-tausyiah agama Islam. 

Baik pengajian dengan afiliasi Majelis Tastafi, Sirul Mubtadin, atau dengan nama-nama yang lain. 

Bahkan Tu Sop juga diundang mengisi pengajian majelis Jama’ah Tabligh dan pengajian organisasi Hidayatullah yang merupakan organisasi keagaman berbasis nasional. 

*) Sumber dikutip dari buku Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb, karangan Dr. Teuku Zulkhairi

(Serambinews.com/ar) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved