Berita Aceh Tamiang
Tutup Bulan Safar, Masyarakat Aceh Tamiang Lakoni Tradisi Rateb Berjalan, Begini Prosesinya
Rateb berjalan ini merupakan tradisi berjalan dari kampung ke kampung seraya melafazkan tahlil pada malam hari.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Masyarakat melayu Aceh Tamiang melakukan tradisi rateb berjalan sebagai tanda berakhirnya bulan Safar yang jatuh pada 4 September lalu.
Rateb berjalan ini merupakan tradisi berjalan dari kampung ke kampung seraya melafazkan tahlil pada malam hari.
Iring-iringan masyarakat hanya menggunakan alat penerang obor, sementara lampu rumah yang dilewati diimbau untuk dimatikan sementara.
“Kendaraan yang ikut iring-iringan juga harus mematikan lampunya, jadi alat penerang hanya obor,” kata Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Tamiang, M Djuned Thahir, Sabtu (7/9/2024).
Djuned mengungkapkan pemadaman listrik di rumah penduduk ini bermakna agar syiar agama yang sedang diemban peserta bisa berjalan khusyuk.
“Peserta fokus dengan jalan yang diterangi obor, tidak terganggu dengan alat penerangan lain,” ungkapnya.
Dijelaskannya rateb berjalan ini merupakan tradisi melayu Aceh Tamiang yang sudah dilakukan secara turun temurun.
Untuk tahun ini, rateb berjalan dimulai dari Kampung Muka Sungaikuruk.
Ratusan peserta kemudian berjalan kaki menuju kampung yang berbatasan langsung dengan laut.
“Ada persimpangan di Pekan Seruway, tim terbagi dua, ada yang ke Sungaikuruk III, sebagian lagi ke Pusungkapal,” kata dia.
Setibanya di kampung terakhir, peserta kemudian melakukan pengajian dan berdoa kepada Allah SWT agar kampung mereka dihindari bala, bahaya dan dicurahkan rezeki dan keselamatan.
“Setiap di ujung Safar, kami melakukan rateb berjalan. Safar bulan panas, makanya kami berharap lindungan Allah SWT,” ujar Djuned.
Djuned memastikan seluruh rangkaian rateb berjalan ini tidak bertentangan dengan syariah Islam, karena sepenuhnya memuji dan memohon doa kepada Allah SWT.
“Sepenuhnya meminta kepada Allah SWT, tidak ada selain Allah,” tegasnya.
| Harga Telur di Kualasimpang Naik Tajam, Tembus Rp 60 Ribu Per Papan |
|
|---|
| Terpapar Demam dan Flu, Puluhan Siswa SMAN 2 Patra Nusa Manyak Payed Dipulangkan |
|
|---|
| Kembali Turun, Harga Cabai di Aceh Tamiang Mulai Mendekati Normal |
|
|---|
| Satpol PP dan WH Aceh Tamiang Razia Hotel dan Kamar Kos Hingga Dini Hari |
|
|---|
| Emak-emak Bisa Tersenyum Lega, Harga Beras Premium Turun Jadi Rp 208 Ribu per Karung di Aceh Tamiang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.