Berita Aceh Tamiang

Harga Telur di Kualasimpang Naik Tajam, Tembus Rp 60 Ribu Per Papan

Harga telur ayam di Kualasimpang melonjak tajam hingga Rp 60 ribu per papan pada 4 November 2025.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
TELUR MAHAL - Harga telur di Aceh Tamiang melonjak menjadi Rp60 ribu per papan, Selasa (4/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Harga telur ayam di Kualasimpang melonjak tajam hingga Rp 60 ribu per papan pada 4 November 2025.
  • Kenaikan diduga akibat meningkatnya permintaan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
  • Pedagang kesulitan mengontrol harga karena pasokan bergantung dari luar daerah, khususnya Binjai.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Harga telur ayam di Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang melonjak tajam hingga mencapai Rp 60 ribu per papan, Selasa (4/11/2025).

Kenaikan ini terjadi mendadak dibandingkan sehari sebelumnya yang masih di kisaran Rp 55-56 ribu per papan.

“Naiknya baru hari ini. Kemarin masih Rp 55–56 ribu per lempeng, sekarang sudah sampai 60 ribu,” ujar Andi, Selasa (4/11/2025).

Menurut Andi, harga per butir kini juga ikut terdongkrak. 

Untuk telur ukuran kecil dijual Rp 1.900 per butir.

Kenaikan harga telur ini, kata Andi, tidak punya pola yang jelas.

Baca juga: Tiap Pekan Naik, Harga Telur di Kualasimpang Tembus Rp 55.000 per Lempeng

“Kalau dibilang harga normal, sekarang sudah gak ada,” terang Andi. 

“Tiga minggu belakangan masih di angka Rp 50 ribu sampai Rp 52 ribu per papan,” tambahnya.

Ia mengaku, belum tahu pasti penyebab lonjakan harga tersebut. 

Namun, beberapa pedagang menduga hal itu berkaitan dengan meningkatnya permintaan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Katanya sih karena pasokan banyak diserap untuk program itu. Tapi kita juga nggak pasti, cuma dengar-dengar saja,” ucapnya.

Saat ini, pasokan telur di pasar Kualasimpang masih bergantung dari wilayah Binjai, Sumatera Utara. 

Baca juga: Konsumsi Meningkat Sebabkan Harga Telur di Aceh Tamiang Naik

Kondisi ini membuat pedagang sulit mengontrol fluktuasi harga karena tergantung biaya distribusi dan stok dari luar daerah.

Andi berharap pemerintah segera turun tangan mengawasi pergerakan harga bahan pokok di pasar. 

“Kalau bisa dikontrol, ya dikontrol. Kasihan juga pembeli, harga cepat sekali naiknya,” tutupnya.(*)

Baca juga: Masuki Bulan Maulid, Harga Ayam Potong di Abdya Melambung Tinggi, Segini Harga Telur

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved