Berita Aceh Tamiang
Tutup Bulan Safar, Masyarakat Aceh Tamiang Lakoni Tradisi Rateb Berjalan, Begini Prosesinya
Rateb berjalan ini merupakan tradisi berjalan dari kampung ke kampung seraya melafazkan tahlil pada malam hari.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Dalam kesempatan itu, Djuned meminta pemangku adat dan pemerintahan melestarikan rateb berjalan karena bagian dari perkembangan melayu Aceh Tamiang.
Rateb berjalan ini diakuinya sebagai salah satu tradisi yang bisa melindungi generasi muda dari gempuran budaya asing (westernisasi).
Di sisi lain, tradisi rateb berjalan yang melibatkan ratusan orang ini bisa menjadi daya tarik wisatawan.
Terlabih kata dia, rateb berjalan sudah diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbusristek) sebaai Warisan Budaya tak Benda (WBTB).
“Sekarang ini sudah banyak orang yang datang hanya untuk menyaksikan, seandainya ini dikemas lebih baik, maka akan lebih tersampaikan syiarnya,” kata pria 73 tahun ini.(*)
Berita Terkait: #Berita Aceh Tamiang
| Harga Telur di Kualasimpang Naik Tajam, Tembus Rp 60 Ribu Per Papan |
|
|---|
| Terpapar Demam dan Flu, Puluhan Siswa SMAN 2 Patra Nusa Manyak Payed Dipulangkan |
|
|---|
| Kembali Turun, Harga Cabai di Aceh Tamiang Mulai Mendekati Normal |
|
|---|
| Satpol PP dan WH Aceh Tamiang Razia Hotel dan Kamar Kos Hingga Dini Hari |
|
|---|
| Emak-emak Bisa Tersenyum Lega, Harga Beras Premium Turun Jadi Rp 208 Ribu per Karung di Aceh Tamiang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.