Breaking News

Perang Gaza

11 Bulan Berperang, Israel Klaim Formasi Militer Hamas sudah tak Ada Lagi di Jalur Gaza

Gallant baru-baru ini mengeluarkan kritik keras terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan keputusannya untuk memprioritaskan teta

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/media sosial
Pejuang kemerdekaan perlawanan Palestina dari Jenin, Tepi Barat yang diduduki, Palestina. 

SERAMBINEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Hamas sebagai formasi militer tidak ada lagi di Jalur Gaza.

Berbicara kepada wartawan asing, Gallant mengatakan kemampuan militer Hamas telah rusak parah setelah lebih dari 11 bulan perang dan Hamas tidak lagi ada sebagai formasi militer di Gaza.

“Hamas sebagai sebuah formasi militer tidak ada lagi. Hamas terlibat dalam perang gerilya dan kami masih memerangi teroris Hamas dan mengejar kepemimpinan Hamas,” katanya.

Gallant mendukung kesepakatan pembebasan tawanan dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata Gaza, dengan mengatakan hal ini akan memberi Israel “kesempatan strategis” untuk mengatasi tantangan keamanan lainnya.

"Memulangkan para tawanan adalah hal yang benar untuk dilakukan," kata Gallant kepada wartawan asing. 

"Mencapai kesepakatan juga merupakan peluang strategis yang memberi kita peluang besar untuk mengubah situasi keamanan di semua lini," katanya.

Baca juga: Kutuk Pembataian Israel di Khan Yunis Tewaskan 40 Orang, Hamas: Zionis Lakukan Pembersihan Etnis

Gallant baru-baru ini mengeluarkan kritik keras terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan keputusannya untuk memprioritaskan tetap berada di Koridor Philadelphia daripada mencapai kesepakatan telah mengorbankan nyawa para tawanan.

Israel Kembali Jatuhkan Bom Dahsyat di Gaza, Puluhan Orang Terkubur Hidup-hidup, Tubuh  Terkoyak-koyak

Para saksi di daerah Khan Younis menggambarkan suasana kacau setelah serangan Israel yang menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai banyak lagi yang lainnya, Selasa (10/9/2024).

Attaf al-Shaar, yang mengungsi dari kota selatan Rafah dan hadir di lokasi serangan, mengatakan serangan itu terjadi tepat setelah tengah malam dan menyebabkan kebakaran.

"Orang-orang itu dikubur di pasir. Mereka ditemukan dalam bentuk potongan tubuh," katanya kepada wartawan Associated Press.

Al-Mawasi telah dipenuhi warga Palestina yang tidur di tenda-tenda sejak tentara Israel menetapkan wilayah pesisir tersebut sebagai “zona aman” selama invasi daratnya ke Khan Younis dan Rafah di dekatnya.

Zona aman menjadi mematikan di Gaza

Hampir setengah dari penduduk Gaza kini tinggal di daerah al-Mawasi. Sebagian besar orang tinggal di tenda-tenda karena menganggap daerah itu aman.

Tetapi mereka terbangun karena suara lima bom udara besar yang menghantam tenda dan menewaskan banyak keluarga.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved