Cahaya Aceh
Bebesen, Pusat Kerajinan Kerawang Gayo di Aceh Tengah, Simbol Adat dan Budaya
Kerawang Gayo memiliki kekayaan dalam jumlah motifnya. Terdapat hingga 13 motif utama, masing-masing mengandung filosofi dan nilai budaya yang dalam.
Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Alga Mahate Ara | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Di dataran tinggi yang sejuk di Kabupaten Aceh Tengah, Desa Bebesen, Kecamatan Bebesen, menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang ingin lebih dekat dengan kekayaan budaya lokal.
Tak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah, desa ini juga menjadi pusat kerajinan Kerawang Gayo, sebuah motif jahitan yang sangat dihargai oleh masyarakat Gayo.
Kerawang Gayo adalah simbol identitas masyarakat Gayo, dengan nilai budaya yang sarat makna.
Jika berkunjung ke Aceh Tengah, khususnya Desa Bebesen, Anda akan menemukan bahwa motif Kerawang Gayo bukan sekadar ornamen hiasan biasa.
Setiap motif yang dihasilkan melambangkan nilai-nilai luhur masyarakat setempat. Teknik pembuatannya yang unik, diwariskan dari generasi ke generasi, menunjukkan bahwa kerajinan ini merupakan warisan budaya yang sangat dijaga.
Dari tas, dompet, hingga busana, semua produk yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi.
Keistimewaan lainnya, produk Kerawang Gayo dibuat tanpa bantuan cetakan, setiap motif dihasilkan murni dari keterampilan tangan para pengrajin yang ahli.
Salah satu pengrajin yang cukup dikenal di Desa Bebesen adalah Surita.
Ia telah bertahun-tahun menekuni kerajinan Kerawang Gayo dan menceritakan bagaimana ciri khas utama dari kerajinan ini terletak pada motif timbul serta kombinasi warna yang kaya makna filosofis.
"Selain motif yang menonjol, kain Kerawang Gayo dijahit dengan tangan dan tanpa cetakan, menggunakan warna-warna khas yang sudah ditentukan sejak lama," jelas Surita saat ditemui pada Minggu (8/9/2024).

Surita yang juga merupakan salah satu perintis hadirnya kampung kerawang gayo mengungkapkan, terdapat puluhan masyarakat setempat yang berprofesi sebagai pengrajin kerawang gayo, Kebanyakan mereka merupakan memiliki keahlian menjahit diturunkan secara turun temurun.
“hampir semua ibu-ibu disini bisa bisa menjahit kerawang, kalau pun ada pesanan yang banyak kami juga minta bantuan dari mereka,” kata surita.
Sementara itu, keunikan Kerawang Gayo tidak hanya terletak pada teknik pembuatannya, tetapi juga pada makna filosofis di balik pilihan warnanya.
Warna dasar yang sering digunakan adalah hitam, yang melambangkan bumi sebagai dasar kehidupan. Warna hitam ini kemudian dipadukan dengan empat warna utama, merah, hijau, kuning, dan putih, yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
Cahaya Aceh
Bebesen
Aceh Tengah
Kerawang Gayo
wisata aceh
Serambi Indonesia
Serambinews
Serambinews.com
Duta Besar Belanda dan Konjen Jepang Kagumi Museum Tsunami Aceh |
![]() |
---|
Museum Keliling Masuk Sekolah, Alternatif Edukasi Kesadaran Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Selama Enam Bulan ke Depan, BPBA dan Disbudpar Aceh Gelar Pameran Kebencanaan |
![]() |
---|
Menyusuri Sabang, Surga Bahari di Ujung Barat Indonesia |
![]() |
---|
Aceh Perkusi 2025 di Aceh Utara Meriah, Acara Hingga Besok, Gubernur Mualem Tabuhkan Rapai Pasee |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.