Perang Gaza

Israel Sengaja dan Sistematis Lancarkan Serangan Bom Membidik Keluarga di Gaza saat Tengah Malam

Kantor berita Sanad Al Jazeera menemukan bahwa Israel menggunakan bom MK-84 seberat 2.000 pon (907 kg) buatan AS di al-Mawasi, menewaskan sedikitnya 1

Editor: Ansari Hasyim
Fotografer Gaza/X/@Mahmoud_Bassam8
Anggota Bulan Sabit Merah melakukan proses evakuasi korban serangan rudal Israel di kamp pengungsi Palestina di Al Mawasi, Khan Yunis, Jalur Gaza pada Selasa (10/9/2024) dini hari. 

SERAMBINEWS.COM - Pasukan Israel telah menewaskan 27 warga Palestina di Gaza, termasuk 13 orang dalam serangan terhadap sebuah gedung di Khan Younis, sementara para pemimpin dunia mengutuk pemboman “zona aman” al-Mawasi  di selatan.

Kantor berita Sanad Al Jazeera menemukan bahwa Israel menggunakan bom MK-84 seberat 2.000 pon (907 kg) buatan AS di al-Mawasi, menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai 60 lainnya.

Jurnalis Al Jazeera Hani Mahmud mengatakan apa yang disaksikan saat ini adalah serangan yang disengaja terhadap keluarga-keluarga di dalam rumah tinggal.

Serangan ini sistematis. Serangan terjadi pada waktu tertentu, tepatnya setelah tengah malam dini hari tadi.

Terjadi serangan terhadap kamp pengungsi Bureij di bagian timur wilayah tengah, diikuti oleh serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di bagian barat wilayah tersebut.

Baca juga: Suku-Suku Yordania Mulai Khawatir, Israel Diduga Ingin Ubah Yordania Jadi Negara Palestina

Salah satu serangan terburuk terjadi di rumah milik keluarga al-Qara di timur Khan Younis, di mana 13 orang tewas.

Tiga generasi dari keluarga yang sama tinggal di sana, termasuk kakek-nenek, orang tua, dan anak-anak.

Helikopter Israel Jatuh di Gaza Selatan, 2 Tentara Tewas, 4 Kritis dan Lainnya Luka-luka

Dua tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka setelah helikopter Angkatan Udara Israel jatuh di Jalur Gaza selatan tadi malam, dalam apa yang digambarkan militer sebagai kecelakaan.

Menurut penyelidikan awal IAF, UH-60 Black Hawk dari Skuadron ke-123 telah terbang ke Rafah dengan tim medis Unit 669 untuk mengevakuasi seorang teknisi tempur yang terluka parah selama pertempuran di daerah tersebut.

Selama tahap pendaratan terakhir di dalam perkemahan IDF di Rafah sekitar pukul 12:30 dini hari, helikopter menghantam tanah alih-alih mendarat dengan benar. 

Menurut penyelidikan, helikopter tidak terkena tembakan musuh, dan kecelakaan terjadi beberapa saat sebelum pesawat seharusnya mendarat, yang berarti helikopter tidak jatuh dari ketinggian yang signifikan.

Helikopter itu masih rusak parah akibat kecelakaan itu, dan semua penumpangnya terluka.

Secara keseluruhan, dua tentara tewas dan delapan lainnya dibawa ke rumah sakit, empat di antaranya dalam kondisi serius. 

Di antara empat yang terluka parah adalah teknisi tempur yang terluka secara terpisah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved