Pelayan Cafe Tampan di Pidie Sumbang Medali Emas Cabor Muaythai untuk Aceh pada PON 2024

Fahmi mengaku hendak membahagiakan orangtua dari bonus-bonus yang bakal dia dapatkan dari sumbangan medali emas pada PON 2024 ini.

“Saya ingin membahagiakan orangtua terlebih dahulu. Menikah nanti saja setelah dapat pekerjaan layak dan tetap,” ujar pemuda berkulit kuning langsat, hidung mancung dan postur tubuh tinggi ini.

Fahmi bercita-cita agar terpilih dalam seleksi nasional untuk ikut cabor yang sama pada Sea Games. 

Dia berkomitmen untuk terus berlatih sehingga layak mewakili Indonesia di ajang dunia.

Usianya yang masih belia sangat memungkinkan bagi Fahmi untuk merintis jejak prestasi yang lebih prestisius di masa depan. 

Rutin berlatih, menjaga stamina, optimis dan berdoa menjadi kuncinya.

KONI Aceh, kata Kamaruddin atau Abu Radak, berkomitmen membantu Fahmi dan atlet potensial lainnya di Aceh.

Bahkan, Kamaruddin berjanji memperjuangkan jumlah bonus yang akan diterima atlet penyumbang medali emas pada PON XXI 2024 menjadi Rp 500 juta, dari sebelumnya Rp 300 juta.

Di akhir pertemuan dengan Media Center PON XXI, Zulfahmi berpesan kepada Generasi Z untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan bermain games online, begadang, keluyuran dan merokok.

“Anak muda harus fokus pada keahlian dan keterampilan tertentu. Jangan sia-siakan masa muda yang tak mungkin terulang,” pesan Zulfahmi kepada generasi muda Aceh dan Indonesia.

Secara terpisah, Ketua Umum Muaythai Aceh, Dahlan Jamaluddin SIP, menyampaikan apresiasi kepada Zulfahmi dan dua rekannya.

“Zulfahmi itu sangat ulet, optimis, disiplin berlatih dan patuh. Kami terharu dan bangga pada Zulfahmi atas capaian medali emas pada PON 2024,” ujar Dahlan Jamaluddin. []