Perang Gaza
Hizbullah Ingatkan Ratusan Ribu Warga Israel akan jadi Pengungsi jika Memperluas Perang di Lebanon
Kelompok bersenjata Lebanon tersebut mengatakan serangannya terhadap Israel merupakan bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza dan akan berak
SERAMBINEWS.COM - Wakil pemimpin Hizbullah telah memperingatkan Israel bahwa perang skala penuh di Lebanon akan menyebabkan “kerugian besar di kedua belah pihak” dan menyebabkan ratusan ribu warga Israel mengungsi di wilayah utara negara itu.
Pernyataan Naim Qassem pada hari Sabtu muncul saat Channel 13 Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “hampir” melancarkan “operasi yang luas dan kuat” di perbatasan utara negara itu dengan Lebanon.
Hizbullah dan militer Israel telah saling serang hampir setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon sejak Israel melancarkan perang mematikan di Gaza pada bulan Oktober.
Kelompok bersenjata Lebanon tersebut mengatakan serangannya terhadap Israel merupakan bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza dan akan berakhir segera setelah pasukan Israel mengakhiri perang mereka dan menarik diri dari daerah kantong pantai tersebut.
Konflik Hizbullah-Israel telah menewaskan puluhan orang di Israel, ratusan di Lebanon dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.
Baca juga: Israel Panik, Rudal Hipersonik Yaman Tiba di Tel Aviv dalam Waktu 11,5 Menit dengan Jarak 2.040 Km
Qassem, yang berbicara di ibu kota Lebanon, Beirut, mengatakan Hizbullah tidak berniat berperang, “karena kami menganggap hal itu tidak akan berguna”, menurut kantor berita AFP.
“Namun, jika Israel benar-benar melancarkan perang, kami akan menghadapinya – dan akan ada kerugian besar di kedua belah pihak,” katanya.
“Jika mereka mengira perang semacam itu akan memungkinkan 100.000 orang yang mengungsi untuk kembali ke rumah … kami mengeluarkan peringatan ini – bersiaplah untuk menghadapi ratusan ribu orang yang mengungsi lagi.”
Hamas: Warga Palestina harus Bersama-sama Memimpin Gaza Pascaperang
Osama Hamdan mengatakan bahwa kelompok tersebut menginginkan pemerintahan bersama Palestina di Gaza setelah perang Israel di wilayah yang terkepung itu berakhir.
"Jelas kami katakan bahwa hari berikutnya harus menjadi hari Palestina... hari setelah pertempuran adalah hari Palestina," kata pejabat senior Hamas kepada AFP saat diwawancarai di Istanbul.
Namun Hamdan mengatakan AS tidak berbuat cukup banyak untuk memaksa Israel memberikan konsesi yang dapat mengarah pada gencatan senjata dalam perang.
"Pemerintah Amerika tidak memberikan tekanan yang cukup atau tepat pada pihak Israel," katanya kepada kantor berita tersebut.
"Sebaliknya, mereka mencoba membenarkan penghindaran pihak Israel dari komitmen apa pun."
Osama Hamdan mengatakan kelompoknya memiliki sumber daya yang cukup untuk terus memerangi Israel meskipun mengalami kerugian selama lebih dari 11 bulan perang di Gaza.
Tak Ada Malunya, Israel Akui 63 Situs Bersejarah Palestina sebagai Warisan Yahudi |
![]() |
---|
Tahanan Palestina di Penjara Israel Alami Penyiksaan Bagai di Neraka |
![]() |
---|
Gaza Dilanda Kelaparan Ekstrem, PBB Sebut Setengah Juta Nyawa Terancam |
![]() |
---|
Pejuang Hamas Muncul dari Terowongan Kejutkan Tentara Israel di Khan Younis |
![]() |
---|
14 Pejuang Palestina Serang Pos tentara Israel di Gaza Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.