Sawit

Harga Sawit di Aceh Singkil Kembali Naik Setelah Sempat Anjlok

Sementara sebelumnya per kilogram di tingkat petani hanya Rp 1.920 bila dijemput dan Rp 1.970 per kilogram dengan catatan diantar ke pengepul.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Produksi tandan buah segar kelapa sawit milik warga Aceh Singkil, Kamis (19/9/2024). 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani di Kabupaten Aceh Singkil, kembali naik, Kamis (19/9/2024).

Setelah sempat turun sepanjang pekan kemarin. 

Berdasarkan informasi harga TBS di tingkat petani dikisaran Rp 1.970 sampai Rp 2.020 per kilogram. 

Harga Rp 1.970 berlaku untuk TBS kelapa sawit yang dijemput ke kebun oleh pengepul. 

Jika petaninya mengantar langsung ke pengepul dibeli Rp 2.020 per kilogram.

Sementara sebelumnya per kilogram di tingkat petani hanya Rp 1.920 bila dijemput dan Rp 1.970 per kilogram dengan catatan diantar ke pengepul.

Baca juga: Mulai Besok, Harga TBS Kelapa Sawit di Abdya Naik, Segini Harga Pembelian di Pabrik Kelapa Sawit

"Harga sawit naik sekarang Rp 1.970 dijemput. Sedangkan diantar Rp 2.020 per kilogram," kata Anto owner Ram Alwi Hutabarat pengepul sawit di Gosong Telaga Barat, Singkil Utara. 

Para pengepul mengingatkan agar petani menjaga kualitas dengan memanen sawit yang matang sempurna. 

Lantaran buah mengkal apalagi mentah tidak diterima pabrik. Sehingga dapat merugikan petani itu sendiri. 

"Jaga kualitas buah," ujar Anto mengingatkan.

Diketahui lebih dari 70 persen warga Aceh Singkil, menggantungkan hidup dari kelapa sawit

Mulai dari pemilik kebun, tukang dodos, perawat hingga penyedia jasa angkutan. 

Sehingga naik turunnya harga TBS kelapa sawit langsung berpengaruh pada roda perekonomian masyarakat Aceh Singkil. 

Jika sawit turun maka, ekonomi masyarakat lesu. 

Sebaliknya ketika sawit mahal, maka ekonomi warga Aceh Singkil, bergairah. 

Warga berharap harga TBS kelapa sawit, bertahan di atas Rp 2 ribu per kilogram.

Agar petani bisa terus pupuk dan merawat sawitnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved