Cahaya Aceh
Batu Giok Nagan Raya Terbaik Dunia, Jadi Cenderamata dan Perhiasan Unggulan
Batu yang diambil dari pergunungan di Kabupaten Nagan Raya, Aceh ini mempunyai harga cukup menarik.
Penulis: Rizwan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Batu giok Nagan Raya merupakan batu alam yang saat ini sangat populer.
Batu yang diambil dari pergunungan di Kabupaten Nagan Raya, Aceh ini mempunyai harga cukup menarik.
Berbagai perhiasan diolah seperti gelang, cincin, kalung dan perhiasan lainnya.
Batu giok Nagan Raya yang diebut terbaik di dunia ini, juga diolah menjadi cenderamata atau souvenir seperti papan nama pejabat.
Pemkab Nagan Raya juga menjadikan papan nama dari batu giok sebagai oleh-oleh ketika pejabat dari luar Nagan Raya berkunjung ke kabupaten yang dikenal sebutan "Bumi Rameune".
Dalam berbagai event kegiatan di Nagan Raya dan luar Nagan Raya, hasil karya tangan batu giok sering dipamerkan.
Bahkan, sejumlah UMKM dengan bahan dagangan perhiasan dari hasil batu giok juga telah banyak lahir di Nagan Raya.
Pada pekan lalu, batu giok Nagan Raya yang telah diolah juga dipamerkan di lapangan Alun-Alun Suka Makmue.
Yang tak kalah menarik, batu giok Nagan Raya ini dijadikan material untuk pembangunan Masjid Agung Baitul A'la yang kini dikenal dengan sebutan masjid giok.
Masjid dengan lantai dan dinding dilapisi batu giok selain tempat ibadah umat muslim juga tujuan wisata reliegi menarik di Aceh, bahkan Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Nagan Raya, Fariky SE mengatakan, batu giok Nagan Raya ini sangat diminati berbagai kalangan.
"Dari batu giok itu banyak sekali yang bisa dihasilkan dan menjadi kerajinan warga," ujarnya.
Fariky juga mengatakan, saat ini Pemkab Nagan Raya mengolah giok menjadi papan nama untuk para pejabat yang datang ke Nagam Raya.

Juara nasional dan terbaik di dunia
Cenderamata batu giok Nagan Raya pernah meraih penghargaan peringkat III dalam Anugerah Pesona Indonesia atau API Awards ke-8 tahun 2023.
Museum Tsunami Aceh Bersiap Kembangkan Digitalisasi |
![]() |
---|
Aceh Film Festival 2025 Resmi Ditutup, Sukses Merayakan Sinema Dunia dan Lokal |
![]() |
---|
Duta Besar Belanda dan Konjen Jepang Kagumi Museum Tsunami Aceh |
![]() |
---|
Museum Keliling Masuk Sekolah, Alternatif Edukasi Kesadaran Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Selama Enam Bulan ke Depan, BPBA dan Disbudpar Aceh Gelar Pameran Kebencanaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.