Beredar Berita Acara KIP Aceh Nyatakan Bustami-Syech Fadhil Tak Penuhi Syarat Maju Pilkada 2024

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Masyarakat Aceh dikejutkan dengan beredarnya salinan berita acara KIP Aceh tentang penelitian persyaratan administrasi hasil perbaikan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur Aceh tahun 2024.

Dalam salinan berita acara KIP Aceh yang diterima Serambinews.com pada Minggu (22/9/2024), menyatakan dokumen persyaratan pasangan Bustami Hamzah - M Fadhil Rahmi tidak memenuhi syarat (TMS).

Dengan demikian, langkah pasangan Om Bus -Syech Fadhil untuk maju dalam Pilkada yang digelar November mendatang terhenti sudah. 

Berita acara Nomor 210/PL.02.2-BA/11/2024 ini ditetapkan di aula KIP setempat pada Sabtu (21/9/2024). 

Berita acara ini ditandatangani oleh Ketua KIP Aceh, Saiful bersama Wakil Ketua Agusni AH, anggota, Iskandar Agani, Muhammad Sayuni, Hendra Darmawan, Ahmad Mirza Safwandy, dan Khairunnisak.

Baca juga: Sah! M Fadhil Rahmi Gantikan Tu Sop Sebagai Wakil Bustami, Antar Berkas ke KIP Aceh

PAS Aceh Matangkan Strategi dan All Out Menangkan Bustami-Syekh Fadhil di Pilgub Aceh 2024

Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh menggelar rapat konsolidasi di Kantor Majelis Pimpinan Pusat (MPP), Banda Aceh pada Jumat (20/9/2024) malam.

Kegiatan tersebut sebagai langkah untuk memperkuat strategi pemenangan pasangan bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, Bustami Hamzah dan Syekh Fadhil Rahmi. 

Seluruh Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PAS Aceh hadir dalam rapat ini dan menyatakan komitmen bekerja all-out menghadapi Pilkada mendatang. 

Langkah ini memastikan dukungan penuh dari semua lapisan PAS Aceh.

Humas Pemenangan PAS Aceh untuk Bustami-Syekh Fadhil, Khairul Amri MH menyampaikan kesiapan PAS Aceh bergerak dengan koordinasi penuh. 

“Kami berkomitmen dan solid bekerja maksimal, menggerakkan seluruh potensi partai untuk kemenangan Bustami-Syekh Fadhil,” ujarnya. 

Komitmen penuh PAS Aceh menjadi pilar utama dalam strategi pemenangan yang sudah dirancang.

Khairul Amri juga menyampaikan keyakinan PAS Aceh terhadap pilihan ini. 

Optimisme ini menjadi kekuatan dalam langkah mereka menuju Pilkada. 

“Dengan kerja keras dan dukungan masyarakat, pasangan Bustami-Syekh Fadhil adalah pilihan terbaik untuk Aceh,” imbuhnya.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum PAS Aceh, Tu Bulqaini, yang memberikan arahan penting terkait kerja di lapangan. 

Ia menekankan pentingnya kerja keras, disiplin, dan kekompakan untuk meraih kemenangan. 

“Kita harus bersatu, bekerja sepenuh hati, dan pantang menyerah,” tegas Tu Bulqaini dalam rapat tersebut.

Selain itu, Tu Bulqaini juga menekankan bahwa soliditas dan kerjasama tim adalah kunci keberhasilan dalam Pilkada mendatang. 

"Seluruh elemen partai harus mendukung, menjaga persatuan, dan memastikan setiap langkah terkoordinasi dengan baik," ujarnya. 

Konsistensi dan disiplin menjadi syarat utama menuju kemenangan.

Tu Bulqaini menyinggung hubungan erat PAS Aceh dengan Syekh Fadhil, meskipun ia bukan anggota partai. 

“Syekh Fadhil adalah sahabat lama kita dan bagian dari perjuangan ini. Ini adalah saatnya kita mendukungnya dengan sepenuh hati,” tegas Tu Bulqaini. 

Hubungan ini memperkuat keyakinan PAS Aceh dalam Pilkada.

Turut hadir juga Tgk Yusran selaku Ketua Pemenangan PAS Aceh untuk Bustami-Syekh Fadhil.

Dalam rapat itu ia memaparkan langkah-langkah strategis yang harus diterapkan dalam masa kerja. 

Ia menegaskan pentingnya setiap MPW menjalankan program sesuai rencana. 

“Setiap wilayah harus mengikuti arahan dengan disiplin dan memastikan program berjalan sesuai target,” katanya.

Rapat itu ditutup dengan pesan motivasi dari Tu Bulqaini yang mengingatkan seluruh pengurus untuk tidak menyerah dalam perjuangan ini. 

"Perjuangan ini milik kita bersama, mari kita terus maju hingga kemenangan tercapai," tutupnya dengan semangat tinggi. 

Dukungan penuh PAS Aceh menjadi fondasi penting dalam pertarungan Pilkada 2024.

Baca juga: Deklarasi Pasangan Iman Dihadiri Ribuan Pendukung

Baca juga: KIP jangan Rugikan Paslon, Penetapan Calon Kepala Daerah Bisa Ditunda