Kajian Islam
Umroh Dibiayai oleh Non Muslim, Apakah Sah? Begini Hukumnya Kata Buya Yahya
Lantas, bagaimana hukumnya orang yang umrah namun dibiayai oleh teman yang non muslim dengan alasan toleransi?
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Umrah merupakan kegiatan ibadah dalam agama Islam ke kota suci Mekkah.
Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu, setiap hari, setiap bulan, setiap tahun dan hanya di Mekkah. Berbeda dengan haji yang hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.
Mayoritas umat Muslim tentu ingin sekali melaksanakan ibadah umrah, namun sayangnya keterbatasan dalam biaya.
Untuk itu, tak jarang mungkin kita temukan bantuan umruh mungkin dari saudara atau bahkan teman non muslim.
Lantas, bagaimana hukumnya orang yang umrah namun dibiayai oleh teman yang non muslim dengan alasan toleransi?
Terkait hal tersebut, Buya Yahya memberikan penjelasan.
Baca juga: Hukum Membatalkan Shalat untuk Menolong Orang Menurut Buya Yahya
Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah, Buya Yahya mengatakan bahwa agama Islam mengajarkan keindahan dan mengizinkan kita berdamai bahkan memerintahkan kita berdamai dengan orang di luar Islam sekalipun.
"Hanya saja dengan catatan tidak mencampur adukkan urusan agama," ujar Buya Yahya.
Bahkan menurut Buya, seorang muslim pun juga dianjurkan jika melihat tetangganya yang Nasrani kehabisan makanan, sakit atau tidak punya tempat tinggal, sah-sah saja anda memberinya makan, mengobatinya dan membangunkannya sebuah rumah.
Dalam hal melakukan kebaikan, Islam sangat menganjurkan.
Begitu pula dengan menerima, jika ada orang di luar Islam ingin berbagi kebaikan dengan anda, anda terima dengan baik dan anda tidak boleh menyakiti hatinya, asalkan cara memberinya adalah cara terhormat bukan merendahkan.
"Tetangga kita Nasrani tiba-tiba ngirim panen buah apel, sah saja wajar tapi dengan cara mulia bahkan kalau seorang non muslim bangun masjid pun diizinkah, sah. Hanya saja dengan catatan caranya baik tidak merendahkan, itu yang engga boleh, karena merendahkan itu sendiri adalah penghinaan" sambungnya.
Baca juga: Buya Yahya Berbagi Resep Baginda Nabi Muhammad SAW Agar Rezeki Selalu Cukup dan Berkah
Begitu pula sebaliknya, seorang muslim pun tidak boleh menolong nasrani dengan cara merendahkannya.
"Kalau ada seorang nasrani mengumrahkan seorang muslim sah dengan catatan tidak untuk perendahan," timpal Buya.
Selengkapnya simak dalam video berikut:
Buya Yahya Berbagi Resep Baginda Nabi Muhammad SAW Agar Rezeki Selalu Cukup dan Berkah
Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, menjelaskan dua cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW agar rezeki terasa cukup dan berkah.
Pertama, hidup berkecukupan tanpa mengikuti gaya hidup orang lain.
Kedua, biasakan hidup sederhana dan hindari berfoya-foya.
Dengan menerapkan prinsip ini, kata Buya Yahya, manusia akan merasa qanaah (cukup) dan tidak terbebani oleh keinginan duniawi yang berlebihan.
Rezeki merupakan salah satu bentuk pemberian dari Allah SWT yang patut disyukuri oleh setiap hambanya.
Setiap manusia sudah ditentutkan kadar rezekinya masing-masing sesuai apa yang dia usahakan.
Banyak manusia yang selalu bersyukur atas rezeki yang diperolehnya. Namun, banyak pula manusia merasa kurang atas rezeki yang diberikan Allah SWT.
Perlu diingat bahwa rezeki itu tidak selalu berupa materi dan uang saja, melainkan juga bisa dalam bentuk lainnya.
Jangan sampai manusia merasa kurang atas rezeki yang diberikan.
Oleh karena itu, Buya Yahya menjelaskan ada resep agar rezeki selalu cukup dan terasa berkah.
Dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (3/9/2024) Buya Yahya menyebutkan agar rezeki selalu cukup, ikutilah sesuai resep dari Baginda Rasulullah SAW.
"Kalau kita ingin merasa rizki (rezeki) itu cukup, itu adalah resepnya Baginda Nabi," kata Buya Yahya.
Sesuai dengan resep Nabi SAW, ada dua cara agar rezeki terasa cukup dan berkah.
Pertama lanjut Buya Yahya, hiduplah berkecukupan dengan tidak mengikuti gaya hidup orang lain.
Kedua, manusia juga jangan terbiasa berfoya-foya dan biasakan hidup dalam kesederhanaan.
"Jangan ikuti gaya hidupnya orang, jangan terbiasa berfoya-foya, jangan hidup dengan mengikuti gayanya hidupnya orang lain.
Biasakan dengan kesederhanaan, setelah itu akan menjadi hidup itu indah," sambung Buya Yahya.
Buya Yahya menyarankan tidak usah mengejar baju, HP, dan motor bermerek.
"Kalau diberikan oleh Allah tidak apa-apa, tetapi kalau tidak jangan memaksakan," imbuhnya.
Lanjut Buya Yahya kalau cara hidup seperti itu sebagaimana yang diajarkan baginda Nabi SAW diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka manusia tidak akan bingung dengan kehidupan dan selalu merasa cukup.
"Maka hidup dengan cara seperti itu yang diajarkan Nabi, kita tidak akan bingung dengan kehidupan ini," katanya.
"Sehingga dia merasa cukup, qonaah, sehingga kata Imam Syafi'i kalau orang punya sifat seperti itu, dia seperti raja dunia, nggak pernah tersiksa dengan keinginan-keinginannya.
Semoga Allah memberikan kita qonaah, Allah mencukupkan lahir batin kita, dunia akhirat," pungkas Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Empat Kunci Emas Lewat Amalan Hari Jumat: Buka Pintu Rezeki, Rahmat dan Ampunan dari Allah |
![]() |
---|
Diuji dengan Perselingkuhan Suami, Buya Yahya Ungkap Jalan Tengah untuk Istri, Langsung Cerai? |
![]() |
---|
Buya Yahya Jelaskan Hukum Bulu Kucing yang Menempel di Baju: Najis, Tapi Dimaafkan |
![]() |
---|
Adab Suami Istri Tidur Dalam Kondisi Junub Usai Berhubungan,Boleh Tunda Mandi Wajib Tapi Lakukan Ini |
![]() |
---|
Bolehkah Tunda Mandi Wajib Hingga Besok Pagi Usai Berhubungan Suami Istri di Malam Hari?Ini Hukumnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.