Perang Gaza

Saking Takutnya, Israel Sibuk Cari Tahu Apakah Yahya Sinwar Masih Hidup atau Telah Syahid

Menurut sumber yang mengetahui, pejabat senior AS telah menyimpulkan bahwa pendekatan bertahap terhadap kesepakatan "tidak berhasil

|
Editor: Ansari Hasyim
Situs resmi IDF
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar 

SERAMBINEWS.COM - Hamas mengambil langkah yang tidak biasa untuk menyembunyikan hilangnya Sinwar

Intelijen Israel sedang menyelidiki apakah pesan-pesan terbaru yang dikaitkan dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar ditulis olehnya saat menyelidiki kemungkinan kematiannya.

Pejabat intelijen Israel memperkirakan bahwa pesan-pesan yang dipublikasikan selama dua minggu terakhir, yang diduga berasal dari pemimpin Hamas Yahya Sinwar, tidak ditulis olehnya, menurut sebuah laporan oleh stasiun radio militer Galatz pada hari Senin.

Baca juga: Israel Berencana Kepung Hamas di Gaza Utara, Yakin Separuh Sandera Masih Hidup

Pesan-pesan ini termasuk pesan yang dikirim kepada Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, pemimpin Houthi, dan Presiden Aljazair. 

Menurut laporan tersebut, meskipun pesan-pesan tersebut ditandatangani atas nama Sinwar, pesan-pesan tersebut sebenarnya ditulis oleh tokoh lain dalam Hamas.

Israel juga sedang menyelidiki kemungkinan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar mungkin sudah tidak hidup lagi. 

Teori ini telah dikemukakan oleh beberapa ahli di Direktorat Intelijen Militer (Aman), yang mengkhususkan diri dalam bidang Palestina. Namun, saat ini tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim ini.

Sementara itu, Shin Bet (Badan Keamanan Israel) membantah teori ini, meyakini bahwa Sinwar masih hidup. 

Menurut teori ini, ada kemungkinan Sinwar terbunuh selama operasi IDF tanpa pengungkapan publik.

Di tengah terhentinya negosiasi penyanderaan—karena kesenjangan yang lebar antara posisi para pihak yang tidak dapat dipersempit oleh para mediator—dan upaya untuk mencegah perang Israel-Hizbullah, rencana alternatif rahasia telah terbentuk di antara kedua belah pihak.

Rencana alternatif

Menurut sumber yang mengetahui, pejabat senior AS telah menyimpulkan bahwa pendekatan bertahap terhadap kesepakatan "tidak berhasil," dan ide-ide alternatif perlu dieksplorasi. 

Rencana baru tersebut menyarankan untuk mengonsolidasikan langkah-langkah kesepakatan.

Baik pejabat Israel maupun AS baru-baru ini sepakat bahwa tahap sementara harus dilewati, karena proses negosiasi saat ini menghambat kemajuan menuju kesepakatan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved