Perang Israel vs Lebanon

Sekutu akan Bergabung dengan Hizbullah jika Perang Darat Meluas

Qomati juga menegaskan kembali pendirian Hizbullah, yang telah ditegaskan oleh mendiang Sekretaris Jenderal sejak dimulainya perang pendudukan Israel

Editor: Ansari Hasyim
AP/Hassan Ammar
ILUSTRASI - Hizbullah latihan di desa Aaramta di Distrik Jezzine Lebanon selatan pada 21 Mei 2023. 

Fadlallah menegaskan kembali bahwa Perlawanan tetap teguh dan akan terus menghadapi pendudukan Israel, yang didukung oleh AS dan sekutu Baratnya. 

"Pertempuran kita adalah untuk mencegah musuh mencapai tujuannya," katanya. Ini adalah "momen konfrontasi dan ketahanan, dan prioritasnya adalah menghentikan agresi terhadap rakyat kita, negara kita, dan rakyat Palestina."

Fadlallah juga menyinggung soal tewasnya Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, yang terbunuh dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, dengan mengatakan, "Kita memiliki iman, tekad, dan keteguhan... Darah Sayyed Nasrallah mendidih dalam nadi ratusan ribu pejuang yang siap meneruskan perjuangan."

Israel Lancarkan Serangan Darat Besar-besaran, Perang Sengit Pecah di Perbatasan Lebanon

Militer Israel telah melancarkan serangan darat ke beberapa desa Lebanon dekat perbatasan, melaksanakan operasi darat di negara itu untuk pertama kalinya sejak 2006.

Pernyataan militer Israel mengatakan bahwa serangan ini adalah serangan “terbatas, terlokalisasi dan tertarget” terhadap target-target Hizbullah.

Jurnalis Aljazeera melaporkan meskipun Israel meningkatkan intensitas pengeboman dan serangan artileri mereka terhadap kota-kota dan desa-desa Lebanon, Hizbullah tetap melancarkan operasi terhadap pasukan Israel.

Mereka tidak hanya menembakkan roket ke Israel utara sejak tengah malam, mereka juga mengatakan telah melancarkan 12 serangan terpisah terhadap posisi Israel, pasukan Israel, dan permukiman Israel.

Hizbullah mengatakan kemampuan militer mereka tetap utuh meskipun Israel telah menargetkan infrastruktur Hizbullah di seluruh negeri, tidak hanya di selatan tetapi juga di Lembah Bekaa.

"Apa yang akan kita lihat sekarang adalah apa yang terjadi ketika Israel melintasi perbatasan dan mencoba menduduki bagian selatan Lebanon dan tanggapan Hizbullah.

Kekuatan Hizbullah selalu terletak pada prajurit mereka – pasukan yang mereka miliki di lapangan. Kita akan lihat sekarang apakah Israel akan terjebak dalam serangan darat ini," Aljazeera melaporkan lebih lanjut.

Jurnalis Aljazeera di Beirut, Lebanon Ali Hashem melaporkan semua orang mengantisipasi invasi Israel ini dan ancaman telah datang selama beberapa minggu terakhir, tetapi hari ini, itu terjadi.

Semua orang kini memperkirakan terjadinya pertempuran sengit di perbatasan antara Hizbullah dan Israel. 

Tidak banyak laporan yang masuk, kecuali beberapa roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara.

Di Beirut dalam beberapa jam terakhir, telah terjadi beberapa serangan udara di pinggiran selatan, sekitar delapan serangan dengan empat bangunan hancur. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved