Cahaya Aceh
Kue Keukarah Camilan Tradisional Aceh yang Masih Bertahan, Gurih dan Renyahnya tak Tergantikan
Kue keukarah ini merupakan camilan tradisional khas Aceh yang masih bertahan hingga saat ini. Gurih dan Renyahnya belum tergantikan.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Safriadi Syahbuddin
“Kalau harga Rp 5.000/potong biasanya dipesan untuk acara perkawinan sebagai kue bawaan,” ujarnya.
Usaha home industri dengan label Kue Khas Aceh Keukarah Dek Ta Manih di rumahnya juga melibatkan beberapa orang lainnya. Pemasaran, katanya, selain dengan mengantar ke berbagai pasar, galeri maupun supermarket, juga melalui online.
“Ada pesanan sampai ke Jakarta, namun saat barang sampai ke tangan pemesan kami tidak enak dengan pemesan, karena sebagian sudah hancur karena dikirim melalui jasa pengiriman. Kami sedang mencari bagaimana mengemas lebih baik sehingga kue yang gurih dan rapuh saat diterima pemesan tidak hancur,” ujar Asrita.
Asrita yang didampingi suaminya mengatakan, setiap hari memproduksi kue keukarah. “Mau pesan kue keukarah kapan saja boleh, kami siap melayani,” kata Asrita.
Produk kue Keukarah katanya dijual ke berbagai kabupaten/kota. Ada yang diantar langsung ke pedagang dan ada juga yang mengambil ke rumah di Desa Matang Pasi Peudada Bireuen.(*)
Aceh Optimalkan Wisman Malaysia |
![]() |
---|
Dalam 4 Bulan, Sudah 7,3 Juta Wisatawan Kunjungi Aceh |
![]() |
---|
Kunjungan Wisatawan ke Aceh Meningkat Tajam, Capai 7,3 Juta pada Awal 2025 |
![]() |
---|
Dari Jamuan Malam ke Arah Masa Depan: Wagub Aceh Ajak Dunia Tengok Keindahan Aceh |
![]() |
---|
Aceh Travel Mart 4.0, Gubernur Tegaskan Komitmen Menuju Destinasi Wisata Halal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.