Konflik Palestina vs Israel
Netanyahu Ancam Balas Serangan Iran, Israel Didukung Pasukan Sekutu
"Mereka akan segera mengerti. Kami akan memegang prinsip kami: siapa pun yang menyerang kami - akan kami serang balik," tegasnya.
SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan ancaman bahwa Iran akan mendapatkan balasan atas serangan rudal yang mereka luncurkan pada Selasa (1/10/2024) malam.
Dalam pernyataannya, Netanyahu menyebut serangan tersebut sebagai kesalahan besar dan menegaskan bahwa Israel siap membalas dengan tegas.
"Iran membuat kesalahan besar malam ini, dan mereka akan membayarnya," kata Netanyahu dalam pembukaan rapat kabinet dikutip dari BBC.
Ia menambahkan bahwa Iran tidak memahami tekad Israel dalam mempertahankan diri dari ancaman musuh.
"Mereka akan segera mengerti. Kami akan memegang prinsip kami: siapa pun yang menyerang kami - akan kami serang balik," tegasnya.
Baca juga: Presiden Iran Masoud Pezeshkian Peringatkan Israel: Ini Baru Sebagian Kecil Kekuatan Kami
Dukungan Penuh dari Sekutu Israel
Serangan Iran terhadap Israel juga memicu reaksi keras dari sekutu-sekutu internasional Israel.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungan penuh terhadap Israel.
Ia menegaskan bahwa militer AS telah "secara aktif mendukung pertahanan Israel" selama serangan tersebut berlangsung.
Biden menyebut bahwa, berdasarkan informasi saat ini, serangan rudal Iran berhasil dipatahkan dan tidak efektif.
"Kami sepenuhnya mendukung Israel," ujar Biden dalam pernyataan resminya.
Menteri Pertahanan Inggris John Healey juga mengutuk keras tindakan Iran, sambil mengonfirmasi bahwa pasukan Inggris berperan dalam upaya mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah.
"Pasukan Inggris turut terlibat dalam operasi ini, dan saya berterima kasih kepada mereka atas keberanian dan profesionalisme," kata Healey.
Ia menambahkan bahwa Inggris sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari ancaman.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan bahwa pasukan Prancis telah dimobilisasi di kawasan Timur Tengah sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan Israel.
Selain itu, Macron juga menyatakan niatnya untuk mengorganisir konferensi internasional guna mendukung rakyat Lebanon dan menyerukan agar Israel menghentikan operasi militer di Lebanon "secepat mungkin".
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengkritik serangan rudal Iran sebagai tindakan yang "tidak dapat diterima" dan mendesak semua pihak untuk menahan diri guna mencegah konflik semakin meluas.
"Kami mengecam ini dengan tegas, tetapi kami juga ingin bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk meredakan ketegangan dan mencegah perang besar," ujar Ishiba kepada para wartawan.
Di sisi lain, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menggambarkan serangan rudal Iran sebagai "eskalasi berbahaya" yang berpotensi membahayakan keselamatan warga sipil.
Albanese memperingatkan bahwa setiap tindakan permusuhan lebih lanjut akan memperburuk situasi di kawasan yang sudah memanas.
Diberitakan sebelumnya, Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel pada Selasa (1/10) malam atas perintah Ayatullah Ali Khamenei sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas dan Hizbullah.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menegaskan bahwa serangan ini merupakan respons Iran atas kematian Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang tewas pekan lalu dan pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
“Sebagai balasan atas syahidnya Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Nilforoshan, kami menyerang jantung wilayah pendudukan,” tulis IRGC dalam pernyataannya dikutip dari Al Jazeera.
Iran menyebut, jika Israel membalas, respons berikutnya dari Teheran akan lebih menghancurkan.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei, yang memerintahkan untuk meluncurkan serangan rudal ke Israel, dilaporkan saat ini sudah berada di lokasi yang aman.
Baca juga: VIDEO - Detik-detik Ratusan Rudal Raksasa Iran Hancurkan Israel, Warga Cari Perlindungan
Iran Serang Israel atas Perintah Ayatullah Ali Khamenei, Balas Kematian Pemimpin Hamas dan Hizbullah
Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel atas perintah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei sebagai balasan untuk pembunuhan pemimpin Hamas dan Hizbullah.
Melansir Al Jazeera, perintah serangan rudal ke Israel itu dilaporkan dilontarkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menegaskan bahwa serangan ini merupakan respons Iran atas kematian Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang tewas pekan lalu, dan pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
“Sebagai balasan atas syahidnya Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan Komandan IRGC Nilforoshan, kami menyerang jantung wilayah pendudukan,” tulis IRGC dalam pernyataannya.
Iran menyebut, jika Israel membalas, respons berikutnya dari Teheran akan lebih menghancurkan.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei, yang memerintahkan untuk meluncurkan serangan rudal ke Israel, dilaporkan saat ini berada di lokasi yang aman.
Serangan Iran ke Israel ini memicu kekhawatiran akan pecahnya perang besar-besaran di kawasan Timur Tengah.
Warga Israel segera berlindung di tempat-tempat perlindungan bom saat sirene peringatan meraung-raung di berbagai wilayah.
Sirene terdengar di Yerusalem dan Tel Aviv pada Selasa malam (1/10/2024), dengan ledakan yang menggetarkan beberapa kawasan.
Stasiun televisi nasional Iran menyebutkan bahwa 80 persen dari rudal yang diluncurkan berhasil mengenai target di Israel.
Di sisi lain, militer Israel menyatakan bahwa sebagian besar rudal tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara mereka.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengungkapkan bahwa tidak ada laporan korban jiwa dari serangan tersebut. Ia juga memastikan bahwa tidak ada ancaman lebih lanjut di wilayah udara Israel.
Meski demikian, layanan darurat Israel melaporkan dua orang mengalami luka ringan akibat terkena serpihan di daerah Tel Aviv.
Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, menyatakan siap memberikan dukungan pertahanan tambahan jika diperlukan.
Seorang pejabat pertahanan AS menyebutkan, militer mereka telah membantu melindungi Israel dari serangan rudal Iran.
“Pasukan kami siap untuk memberikan dukungan pertahanan tambahan dan melindungi pasukan AS yang beroperasi di kawasan,” ujar pejabat tersebut yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Di Irak, kelompok bersenjata yang didukung Iran mengancam akan menargetkan pangkalan militer AS jika Amerika Serikat terlibat dalam balasan terhadap Iran atau jika Israel menggunakan wilayah udara Irak untuk menyerang Teheran.
Ketegangan di kawasan meningkat setelah pasukan Israel melancarkan serangan darat ke Lebanon, yang merupakan bagian dari eskalasi konflik di kawasan sejak pecahnya perang di Gaza pada Oktober tahun lalu.
Beberapa warga di Beirut, ibu kota Lebanon, merayakan serangan rudal Iran dengan menyalakan kembang api dan melepaskan tembakan ke udara.
Sementara itu, otoritas penerbangan Yordania menghentikan sementara lalu lintas udara sebagai respons atas serangan tersebut.
Militer Yordania melaporkan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat rudal dan drone yang memasuki wilayah udara Yordania.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengutuk eskalasi konflik di Timur Tengah yang semakin meluas.
Ia menekankan pentingnya penghentian segera aksi kekerasan dan menyerukan dilakukannya gencatan senjata.
“Ini harus segera dihentikan. Kita sangat membutuhkan gencatan senjata,” tegas Guterres.
Baca juga: SMKN Taman Fajar Aceh Timur Sosialisasikan Pembelajaran Berbasis Industri
Baca juga: Terharu Usai Resmi Jadi Anggota DPR RI, Ahmad Dhani: Mewujudkan Mimpi Ayah
Baca juga: DPD RI Izinkan Haji Uma Jadi Tim Pemenangan Mualem-Dek Fad
20 Poin Lengkap Rencana Trump untuk Akhiri Genosida Israel di Gaza, Sebut Gaza Akan Bebas Teror |
![]() |
---|
180 Negara Walk Out saat Netanyahu Bicara di PBB, Berikut Daftarnya: Indonesia hingga Sekutu AS |
![]() |
---|
Puluhan Delegasi Tinggalkan Ruang Sidang saat Pidato Netanyahu di PBB: Perang Gaza Belum Selesai |
![]() |
---|
Donald Trump Janji Tak akan Izinkan Israel Aneksasi Tepi Barat |
![]() |
---|
Daftar 10 Negara Tolak Akui Palestina dan 157 Mendukung, Jepang Menunda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.