Breaking News

Kesehatan

Pola Makan Sehat Pengaruhi Suasana Hati, dr Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Ini untuk Tingkatkan Mood

Zaidul Akbar yang juga pakar obat herbal mengatakan makanan olahan yang kehilangan kandungan enzim dan nutrisi dapat membuat seseorang mudah 'moodyan'

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
YouTube dr Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar mengatakan pola makan sehat pengaruhi suasana hati, sarankan konsumsi ini untuk tingkatkan mood 

Zaidul Akbar yang juga pakar obat herbal mengatakan makanan olahan yang kehilangan kandungan enzim dan nutrisi dapat membuat seseorang mudah 'moodyan' dan baperan.

SERAMBINEWS.COM - Ahli kesehatan yang juga pendakwah, dr Zaidul Akbar menjelaskan pola makan yang buruk dapat menyebabkan perubahan suasana hati atau mood swing.

Zaidul Akbar yang juga pakar obat herbal mengatakan makanan olahan yang kehilangan kandungan enzim dan nutrisi dapat membuat seseorang mudah 'moodyan' dan baperan.

Untuk meningkatkan mood, disarankan untuk mengonsumsi sayuran mentah atau yang direbus/dikukus, serta mengurangi nasi. 

Mengenai isu tahu, tempe, dan kacang-kacangan, dr Zaidul Akbar menegaskan bahwa makanan tersebut tidak menyebabkan asam urat jika dikonsumsi dengan cara yang sehat, seperti tidak menggorengnya.

Dia menyarankan untuk memperbanyak puasa, minum air putih, dan mengonsumsi minuman herbal untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan mencegah peningkatan kadar asam urat.

Demikian kesimpulan disampaikan dr Zaidul Akbar sebagaimana dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, Rabu (2/10/2024). 

Menurut dr Zaidul Akbar, ada banyak orang saat ini bersikap mudah 'moodyan', ini diartikan sebagai orang yang memiliki perubahan suasana hati atau mood swing dan baperan, istilah yang menggambarkan seseorang yang mudah merasa tersinggung atau reaktif terhadap situasi sosial. 

Kondisi ini mudah ditemukan ketika dalam situasi menunggu lampu merah berubah jadi hijau. Belum lagi menurut dr Zaidul Akbar ada banyak orang yang tidak sabar dan baper ketika seseorang membunyikan klakson di lampu merah.

"Kalau mau lihat peradaban moodyan, anda berhenti di depan lampu merah, saat sudah hijau Anda dengarkan klakson, untuk apa mereka klakson?

Orang kita mau jalan juga, itu kan orang-orang yang seakan-akan tergesa-gesa. Jadi mulai sekarang biasakan untuk tidak klakson," kata dr Zaidul Akbar

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar yang juga alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini menjelaskan bahwa baik buruknya mood seseorang bisa dipengaruhi oleh pola makan. Semakin buruk pola makan maka semakin mudah anda moodyan dan baperan.

Mirisnya, makanan yang sering ditemukan saat ini adalah makanan olahan yang sudah tidak ada lagi kandungan enzim, mineral, vitamin, asam amino hingga protein. 

Baca juga: Benarkah Makan Tahu Tempe Bisa Picu Asam Urat? Begini Penjelasan dr Zaidul Akbar

"Sehingga apa? Enggak heran banyak orang sekarang tuh menurut versi saya baperan, sebab ini enzim, serat yang bagus buat perut terutama bakteri sudah tidak ada lagi," sambungnya. 

Justru sebaliknya, jika anda mengonsumsi makanan yang tidak melalui pengolahan, manfaat pada makanan tersebut akan memperbaiki mood anda.

"Semakin optimalah yang anda makan baik serat vitamin enzim setiao tiap hari kayak begitu, Itu Masyaallah pasti moodnya akan bagus gitu," timppalnya.

Selain menghindari makanan olahan, dr Zaidul Akbar kemudian membeberkan beberapa contoh makanan yang baik untuk memperbaiki mood.

Adapun makanan tersebut adalah konsumsi sayur mentah atau cukup direbus/dikukus dan mulai kurangi konsumsi nasi agar mendapatkan enzim dan vitamin yang optimal untuk tubuh.

Baca juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Makan untuk Mengatasi Lelah & Tak Bertenaga: Makanan Perkasa

Benarkah Makan Tahu Tempe Bisa Picu Asam Urat? 

Tahu dan tempe, makanan yang berasal dari kedelai fermentasi, sering kali dianggap kontroversial dalam dunia kesehatan.

Meskipun kedua produk ini memiliki kandungan asam, dr. Zaidul Akbar mengingatkan agar masyarakat tidak hanya melihat dari satu sisi saja.

Dalam penjelasannya, dr. Zaidul Akbar menekankan bahwa tahu dan tempe adalah sumber protein nabati yang kaya akan nutrisi penting.

Keduanya mengandung serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan, serta dapat menjadi alternatif yang baik bagi mereka yang menghindari daging.

Namun, benarkah tempe dan tahu menyebabkan asam urat?

Menurut dr Zaidul Akbar, asam urat juga disebabkan karena di dalam tubuh seseorang mengandung acid atau asam yang terlalu banyak.

Hal tersebut diungkap dr Zaidul Akbar melalui kanal YouTube miliknya dr Zaidul Akbar Official, dikutip Seranbinews.com, Kamis (5/9/2024).

Dalam video tersebut, awalnya ada jemaah bertanya kepada dr Zaidul Akbar mengenai rumor jika penderita asam urat tak boleh makan tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

"Benarkah tempe tahu dan kacang-kacangan tidak boleh dikonsumsi untuk pengidap asam urat?," demikian tanya jamaah tersebut. 

Terkait hal itu, dr Zaidul Akbar memberikan jawaban.

Praktisi kesehatan tersebut kemudian menganalogikan dengan konsumsi kunyit yang mengandung kurkuminoid atau kurkumin.

"Misalkan kita bicara kunyit, kunyit itu ada kurkuminoid atau kurkumin disitu tapi bukan hanya kurkumin," kata dr Zaidul Akbar.

Kemudian, dr Zaidul Akbar mengungkapkan jika asam urat bukan serta merta berasal dari makanan, tapi juga ada di ketidakseimbangan pencernaan seseorang.

"Atau memang ada bahan-bahan tertentu yang menyebabkan orang itu akhirnya tinggi asam uratnya," sambungnya. 

Dia mencontohkan hal itu dengan seseorang yang sehari-hari makan tempe, namun caranya ialah digoreng dengan minyak. Katanya, bukan salah pada kandungan tempenya, namun bisa saja yang jadi pemicunya karena minyak yang digunakan untuk menggoreng. 

"Dalam hal ini, nggak salah tempenya tadi tapi salah minyaknya, minyak yang mungkin memicu asam urat itu," timpalnya. 

dr Zaidul Akbar kemudian membagikan cara sehat mengonsumsi tempe. Adapun caranya adalah dengan mengonsumsi tempe mentah, opsi lainnya dengan cara menghaluskan tempe menggunakan blender lalu dicampur dengan madu, kurma dan sedikit jahe. "Justru malah sangat baik gitu asal jangan berlebihan ya," imbuhnya. 

Sementara itu, terkait kacang-kacangan yang dapat memicu asam urat, dr Zaidul Akbar membantahnya. 

Justru menurutnya, kacang-kacangan sejatinya sangat baik untuk kesehatan seperti kacang almond.

Hal tersebut bahkan sudah dibuktikan dr Zaidul Akbar bahwa kacang tidak sampai menyebabkan asam urat asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Berbeda dengan kacang tanah yang digoreng, ini berisiko menaikkan asam urat karena cara mengolahnya yang salah. Kacang yang digoreng dapat menaikkan kadar asam di tubuh, begitu pula dengan tepung.

"Kacang digoreng, segala macam digoreng, itu kan asam ke badan, tepung tepung digoreng, tepungnya aja sudah asam sebenarnya,"

Maka dari itu, dr Zaidul Akbar kemudian mengimbau, jika anda mempunyai riwayat asam urat atau kadar asam di tubuh tinggi, lebih baik makanan yang dapat memicu terbentuknya asam di tubuh tidak dikonsumsi untuk beberapa saat demi menjaga kesehatan.

Mulai perbanyak puasa, banyak minum air putih dan konsumsi minuman herbal. 

Beberapa resep minuman herbal untuk mengurangi asam urat seperti campuran rimpang yang hangat terdiri dari jahe, kapulaga, serai dan lengkuas. 

"Itu sangat membantu memperbaiki metabolisme kerena asam urat itu keseimbangan yang sebenarnya dan bahan-bahan yang sifatnya membentuk asam itu ya distop atau dikurangi lah dijauhkan," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved