Kesehatan

dr Zaidul Akbar Ungkap Penyebab Diabetes yang Jarang Diketahui, Ternyata dari Makanan Ini

Penderita diabetes sering dianjurkan untuk menjaga asupan makanan, terutama yang berkaitan dengan gula dan karbohidrat.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Tangkapan Layar Kanal YouTube Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar 

SERAMBINEWS.COM - Dalam kajian dakwahnya, ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar, mengungkap salah satu sumber makanan yang dapat menjadi penyebab utama penyakit diabetes. Diabetes, yang merupakan penyakit kronis dengan ciri tingginya kadar gula darah, menjadi perhatian serius bagi banyak orang.

Dalam penjelasannya, dr. Zaidul Akbar menyebutkan bahwa penderita diabetes sering kali dianjurkan untuk menjaga asupan makanan, terutama yang mengandung gula dan karbohidrat.

Menurutnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa makanan yang berasal dari gula olahan adalah salah satu faktor penyebab utama diabetes.

Dalam video yang dipublikasikan di kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official pada Senin, 30 September 2024, ia menekankan pentingnya kesadaran mengenai pilihan makanan.

Dr. Zaidul juga dikenal aktif mengkampanyekan pengobatan berbasis bahan herbal, yang diharapkan dapat membantu masyarakat lebih memahami cara menjaga kesehatan mereka.

Penyampaian informasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi masyarakat tentang pentingnya memilih makanan yang sehat dan menghindari gula olahan untuk mencegah diabetes.

Dengan semakin banyaknya informasi yang disampaikan, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan mereka.

"Orang diabetes itu salah satunya gara-gara si penderita gak paham soal gula olahan," kata dr Zaidul Akbar

Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa apa yang selama ini ia konsumsi ternyata mengandung gula olahan meski berdalih tidak makan daging dan lemak.

Baca juga: Ini Resep Jus Manggis dan Kurma untuk Anti-Kanker Ala dr Zaidul Akbar

"Saya kan gak makan daging, gak makan lemak," ujarnya.  "Tapi tiap hari makan tepung berlebihan, gula berlebihan," sambungnya. 

Lanjut dr Zaidul Akbar, salah satu sumber makanan yang bisa menyebabkan diabetes adalah makanan yang berasal dari olahan tepung, mengandung gula hingga lemak tak baik.

Dalam hal ini, gula memang menjadi sumber lemak untuk tubuh. 

Namun perlu diperhatikan saat ini ada banyak sumber lemak yang tidak baik, salah satunya berasal dari minyak goreng.

"Lemak kita itu sumbernya dua, kalau nggak dari gula yang kita makan atau lemak itu sendiri itu pun jangan catatan lemak lemak yang tidak baik, contohnya dari minyak goreng," imbuhnya. 

Saran dr Zaidul Akbar, untuk menghindari diabetes sebaiknya jauhi makanan yang mengandung tepung, gula olahan serta makanan yang digoreng.

Baca juga: Ini Resep Herbal Ala dr Zaidul Akbar untuk Kuatkan Tulang dan Cegah Osteoporosis

dr Zaidul Akbar bagikan cara mudah detoks tubuh usai makan gorengan.
dr Zaidul Akbar bagikan cara mudah detoks tubuh usai makan gorengan. (Kolase SERAMBINEWS.COM, YouTube dr Zaidul Akbar/Tribun Bali)

Jika anda tetap ingin konsumsi gorengan, sebaiknya ganti minyak goreng yang lebih sehat seperti minyak kelapa minimal dan minyak zaitun.

Meski demikian, tetap tidak disarankan sering konsumsi makanan yang digoreng.

Pasalnya, makanan yang digoreng akan meningkatkan kalori sebanyak empat kali lipat.

"Coba satu hari itu mulai disiplin nggak ada makanan yang anda makan dalam bentuk gorengan, karena semua karbohidrat yang digoreng kalorinya akan meningkat empat kali lipat semua karbohidrat yang digoreng," tegasnya.

dr Zaidul Akbar kemudian memberikan contoh.

Misalnya kentang, kentang yang dikukus akan menghasilkan 90 kalori, sementara jika dogoreng akan menghasilkan 200 kalori.

Ini Tips Aman Konsumsi Nasi Putih Bagi Penderita Diabetes Ala dr Zaidul Akbar

Nasi putih dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga tidak disarankan untuk penderita diabetes.

Namun, bagi yang belum bisa meninggalkan nasi, pakar obat herbal yang juga ahli kesehatan, dr Zaidul Akbar menyarankan beberapa cara untuk mengonsumsinya agar lebih aman.

Salah satunya adalah mencampurkan lemak baik seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau biji-bijian ke dalam nasi untuk mencegah lonjakan gula darah.

Selain itu, dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran terlebih dahulu, menambahkan rempah ke dalam nasi, berjalan setelah makan, serta meminum cuka atau air madu sebelum makan.

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube miliknya, dr Zaidul Akbar menganjurkan agar mencampurkan lemak ke dalam nasi. 

"Bagi yang belum bisa ninggalin nasi, maka carilah atau tambahkan lemak dalam nasi Anda," katanya. 

Beberapa lemak yang direkomendasikan dicampurkan ke nasi adalah minyak zaitun, minyak kelapa, biji-bijian, hingga kelapa parut.

Mencampurkan lemak baik ke dalam olahan nasi dipercaya bisa menjaga lonjakan gula darah usai makan nasi putih.

"Supaya dia ada lemaknya jadi ketika karbohidrat ketemu dengan lemak itu bagus untuk tubuh kita dan nggak menyebabkan gula darah kita melonjak," tambahnya.

Sementara itu dilansir dari Instagramnya, dr Zaidul Akbar mengatakan, ada banyak risiko masalah kesehatan yang ditimbulkan apabila gula darah naik termasuk berisiko terkena penyakit berat.

"Bukan hanya kencing manis ya, darah tinggi, autoimun, stroke, jantung, biasanya ga jauh-jauh dari masalah naiknya gula darah terus menerus sehingga akhirnya tubuh letih dan mulailah konslet disana sini," katanya.

dr Zaidul Akbar melanjutkan, tubuh manusia ibarat sebuah mesin, jika ada satu alat yang tidak berfungsi dengan baik pada mesin tersebut, maka akan banyak masalah yang ditimbulkan.

"Ibarat sebuah mesin yang akibat arus listik yang tak stabil misalnya, maka onderdil dalam mesin tubuh pasti akan banyak masalah, meski kita gak sama dengan mesin, jauh lebih komplek urusannya, sekedar ilustrasi saja," sambungnya.

Justru kata dr Zaidul Akbar, penyakit darah tinggi yang selama ini dikenal disebabkan oleh garam, ternyata faktor ini bisa juga disebabkan karena naik turunnya gula darah.

"Urusan darah tinggi sekalipun, aslinya bukan hanya urusan garam yang selama ini katanya jadi biang kerok (karena garam refinasi si sebenarnya) padahal urusan naik turunnya gula darah ini malah kontributor utama di penyakit tersebut," imbuhnya.

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar menerangkan ada sembilan cara untuk mencegah lonjakan kadar gula darah di dalam tubuh yang sering dialami setelah makan.

Beberapa cara berikut ini sangat efektif dalam mengontrol agar gula darah tak langsung melesat setelah mengonsumsi gula olahan atau karbo olahan yang biasanya miskin serat atau enzim tersebut.

Jangan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat olahan atau gula olahan.

Sebagai solusi dr Zaidul Akbar menganjurkan pilihlah karbohidrat yang berserat.

  • Konsumsi sayur terlebih dahulu sebelum konsumsi yang mengandug karbohidrat.
  • Karbohidrat dimakan terakhir, utamakan sayur dan protein dahulu dikonsumsi, seperti lalapan.
  • Campurkan biji-bijian ke dalam nasi putih dan dimasak bersamaan.
  • Campurkan virgin coconut oil (VCO) atau minyak zaitun extra virgin ke dalam nasi secukupnya.
  • Masukkan rempah ke dalam nasi tersebut, serai, bawang putih, jahe, bawang merah.
  • Semuanya dicampur dalam bentuk irisan kecil. "Itu rempah dimakan ya waktu makan nasinya, jangan dimuntahin," katanya.
  • Berjalanlah 10 menit setelah makan atau 40 langkah lebih kurang.
  • Minum cuka (apel, madu, nanas) 1sdt campur air sebelum makan nasi tersebut.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved