Berita Bireuen
Lokasi TPA Blang Beururu Bireuen Belum Representatif, Dikhawatirkan Air Sungai Tercemar
Lokasi TPA berjarak sekitar 5 Km dengan ruas jalan nasional, luasnya mencapai 12,7 hektar dan sebagian sudah dipenuhi sampah.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
Lokasi TPA berjarak sekitar 5 Km dengan ruas jalan nasional, luasnya mencapai 12,7 hektar dan sebagian sudah dipenuhi sampah.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Blang Beururu, Kecamatan Peudada Bireuen hingga saat ini belum memadai atau representatif sebagai tempat pembuangan sampah, apabila
tidak ditangani akan mendatangkan masalah besar nantinya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bireuen, Irwan SP MSi kepada Serambinews.com, Selasa (1/10/2024) terkait dengan keluhan masyarakat dan juga kondisi TPA saat ini.
Lokasi TPA berjarak sekitar 5 Km dengan ruas jalan nasional, luasnya mencapai 12,7 hektar dan sebagian sudah dipenuhi sampah.
Sejumlah warga Blang Beururu mengatakan, air sungai Krueng Bugeng, Peudada Bireuen sepertinya sudah tercemar air dari tumpukan sampah mengalir ke bawah.
Krueng Bugeng Peudada Bireuen pucuknya atau hulunya di kawasan TPA tersebut, setiap hujan air mengalir deras dari tumpukan sampah ke alur sungai.
“Sudah banyak warga yang gatal-gatal setelah berendam sedikit lama di air sungai saat mendulang emas,” kata Feri perangkat desa setempat.
Dugaan warga, tempat penampungan air limbah sudah ambruk sehingga air tumpahan mengalir ke sungai dan perlu ditangani agar pencemaran tidak meluas.
Irwan mengatakan, di lokasi belum ada kolam penampung air limbah. Kolam yang ada sekarang adalah lobang galian dengan alat berat saat menimbun sampah, sehingga air limbah sampah tertampung di kolam tersebut dan airnya hitam.
“Kolam khusus untuk menampung air limbah sampah belum ada sama sekali dan TPA tersebut dapat disebutkan belum bagus dan perlu ditata kembali,” ujarnya.
Informasi dugaan air sungai tercemar keluhan warga mungkin ada benarnya, namun tingkat pencemaran perlu hasil uji laboratorium.
Sampel perlu diuji apakah air masih layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari ataupun untuk mandi pun sudah tidak bisa lagi.
Walaupun air belum diuji laboratorium, keluhan warga harus mendapat perhatian serius dan sarana perlu ditambah.
Di lokasi TPA tersebut selayaknya ada tiga kolam besar memanjang di sisi bawah TPA, kolam pertama sebagai tempat pertama menampung tumpahan air limbah sampah, kolam kedua menampung buangan dari kolam pertama dan kolam ketiga saringan terakhir kemudian baru dialirkan ke sungai.
Pemkab Bireuen dan Berbagai Unsur Ramaikan Paya Nie Kutablang, Ini Kegiatannya |
![]() |
---|
Bupati Bireuen: Waduk Paya Nie Harus Dijaga Bersama Demi Masa Depan Lingkungan dan Wisata |
![]() |
---|
Sambut HUT Ke-80 RI, MIN 48 Bireuen Gelar Tausiah dan Doa Bersama |
![]() |
---|
Pabrik Penggilingan Padi di Bireuen Terbakar, Pemilik Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
Pabrik Penggilingan Padi di Jeumpa Bireuen Terbakar Saat Subuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.