Opini

Menafsirkan Pemimpin dari Sudut Pandang Iman, Islam, dan Ihsan

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan sosok pemimpin yang dapat mengarahkan, membimbing, dan mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan bersama. 

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
dr Devrina Maris, Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Syiah Kuala. 

Oleh: dr Devrina Maris Mahasiswa, Magister Kesehatan Masyarakat
Universitas Syiah Kuala

DALAM konteks masyarakat yang terus berkembang, pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk arah dan kebijakan suatu komunitas atau negara. 

Namun, pemimpin tidak hanya dinilai dari kemampuan manajerial atau kecakapan politiknya saja, tetapi juga dari sudut pandang iman, Islam, dan ihsan. 

Kepemimpinan merupakan isu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam konteks sosial, politik, maupun keagamaan. 

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan sosok pemimpin yang dapat mengarahkan, membimbing, dan mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan bersama. 

Dalam perspektif keagamaan, khususnya dalam agama Islam, konsep kepemimpinan memiliki dimensi yang lebih luas dan mendalam. 

Ketiga aspek ini menjadi landasan yang kokoh untuk menilai kualitas kepemimpinan yang sejalan dengan nilai-nilai moral dan spiritual.

Iman sebagai dasar kepemimpinan

Iman, dalam konteks ini, merujuk pada keyakinan yang mendalam kepada Tuhan dan prinsip-prinsip ajaran agama. 

Seorang pemimpin yang memiliki iman yang kuat akan mampu menjalankan tugasnya dengan integritas dan tanggung jawab. 

Iman memberikan pemimpin kekuatan untuk menghadapi tantangan dan cobaan, serta membimbingnya untuk selalu berbuat baik. 

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat baik" (QS. An-Nahl: 128). 

Ayat ini menunjukkan bahwa pemimpin yang bertakwa dan beriman akan selalu mendapatkan pertolongan dan keberkahan dari Allah.

Seorang pemimpin yang beriman juga cenderung memiliki visi yang lebih luas dan mementingkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. 

Misalnya, ketika kita melihat sosok pemimpin yang dikenal seperti Umar bin Khattab, beliau dikenal sebagai pemimpin yang sangat peduli terhadap rakyatnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved