Berita Banda Aceh
Ratusan Pax Boraks Dimusnahkan, Ekses Pengungkapan Usaha Kerupuk Tempe dengan Bahan Berbahaya
328 pax boraks hasil penindakan dimusnahkan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh pada, Jumat (4/9/2024) sore
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebanyak 328 pax boraks hasil penindakan dimusnahkan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh pada, Jumat (4/9/2024) sore di halaman kantor tersebut.
Pemusnahan dilakukan dengan merusak kemasan dan menghancurkannya, kemudian di buang ke tempat pembuangan sampah.
Boraks itu merupakan hasil pengembangan petugas BPOM Aceh, setelah menemukan industri kerupuk tempe yang menggunakan bahan baku boraks untuk pengembang di Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.
Bahkan mereka juga menyita 2 karung kerupuk tempe yang sudah mengandung boraks.
Baca juga: Warga Aceh Lari Saat Disandera Jaringan Narkoba di Malaysia, Haji Uma dan PPAM Bantu Pemulangan
“Kami memusnahkan bahan tambahan berbahaya (boraks) yang sering digunakan pada pembuatan kerupuk tempe.
Bahan berbahaya ini kita temukan di Pasar Lambaro, sebagai tempat pelaku industri kerupuk tempe membeli bahan baku. Jumlahnya ada 328 pax atau setara 328 kilogram,” ujar Kepala Balai Besar POM di Banda Aceh, Yudi Noviandi, M.Sc.Tech.,Apt.
Yudi menjelaskan, semua bahan berbahaya (boraks) dengan merk Djago itu disita dari sebuah toko grosir di Pasar Lambaro, Aceh Besar.
Selama ini, kedai itu diketahui menjadi penyuplai bagi sejumlah usaha di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar.
Yudi menjelaskan, operasi penindakan berawal dari program keamanan pangan yang mereka lakukan beberapa bulan lalu.
Saat itu mereka mengunjungi sejumlah warung kopi dan menguji sample makanan.
Baca juga: Air Surut, Korban Banjir di Aceh Utara Mulai Bersihkan Lumpur
“Lalu hasilnya di kerupuk tempe yang ada di warung kopi ditemukan positif boraks, kita pergi ke warung lain juga begitu lagi,” ujar Yudi.
Akhirnya, mereka melakukan penelusuran ke pemilik yang menitip kerupuk tempe itu warung-warung kopi tersebut.
Diketahui, mereka mendapatkan kerupuk itu dari toko-toko yang menjual kerupuk mentah.
“Dari sana kita telusuri lagi darimana mereka mendapatkan pasokan kerupuk tempe ini,” ujarnya.
Kemudian penelusuran tim BPOM Aceh mengarah ke industri kerupuk tempe yang ada di Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.
Ajak Pelajar Cerdas Gunakan Media, KPI Aceh Beri Literasi ke Siswa SMAN 3 Banda Aceh |
![]() |
---|
Aceh Ekspor Batubara ke India, Dapat Rp 516 Miliar per Bulan, Dari Tambang Aceh Barat dan Nagan |
![]() |
---|
Ini Puluhan Merk Kosmetik Berbahaya Ditemukan BBPOM Banda Aceh, Satu Pemuda Pidie Divonis 3 Tahun |
![]() |
---|
Fraksi PKS DPRK Banda Aceh Minta Pemko Turunkan Retribusi Kebersihan dan Parkir Tempat Rekreasi |
![]() |
---|
Isi Podcast di Serambi, Illiza Fokus Terhadap Pembangunan Infrastruktur Ini di Banda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.