Berita Pidie

Isi Tausiah Subuh di Sigli, Tgk Fakhruddin Lahmuddin Singgung Fenomena Suap Dalam Pemilu

Persoalan atas periode zaman ini telah menjadi prediksi Baginda Nabi Muhammad SAW bahwa, lahirnya pemimpin lewat jalur suap alias sogok

Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Pondok Oemar Diyan, Idrapuri, Aceh Besar, Dr Fakhruddin Lahmuddin MPd mengisi tausiah agama yang diselenggarakan oleh Safari Subuh Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie, Minggu (6/10/2024). 

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI -  Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Pondok Oemar Diyan, Indrapuri, Aceh Besar, Dr Fakhruddin Lahmuddin SAg MPd mengisi tausiah agama yang diselenggarakan oleh Safari Subuh Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie, Minggu (6/10/2024). 

Dalam pencerahan agama di hadapan ratusan jamaah, sosok alumni Ponpes Gontor Ponorogo Jawa Timur itu sepanjang 1 jam 10 menit menyinggung beberapa perihal kondisi Pemilihan Umum (Pemilu) ala suap di zaman fitnah.

Menurut da'i kondang Aceh itu bahwa, satu fenomenal kesalahan yang dianggap tidak salah. 

Hanya karena kondisi yang membuat ia menjadi salah. 

Seperti pemilihan Pemiu Legislatif yang senantiasa budaya menyogok pemilih. 

"Karena tanpa melakukan sogok, maka ia tidaklah terpilih, jadi zaman atau kondisi yang menjadi kambing hitam untuk  disalahkan sedangkan pelaku-pelaku sogok tidak merasa disalahkan," sebutnya.

Baca juga: Megahnya Masjid At-Taqwa Kutacane, Indahnya Mencolok Pandang

Persoalan atas periode zaman ini telah menjadi prediksi Baginda Nabi Muhammad SAW bahwa, lahirnya pemimpin lewat jalur suap alias sogok atau amplop politik. 

Maka ini adalah ujian besar yang mesti dihadapi oleh generasi muslim saat kondisi yang masuk dalam kondisi zaman fitnah. 

Harta plus jabatan, menjadi ujian besar bagi muslim sejati. Terlebih kondisi saat ini kiat lolos dari ujian menjadi pejabat Legislatif tersebut musti di hadapi secara Arif agar senantiasa Allah SWT dapat meridhai segala gerakan amalan. 

Sebab, semua gerakan dalam kehidupan menjadi hal paling urgen untuk dipertanggungjawabkan di hadapan sang Khaliq.

"Jadi, barengi perbuatan amal shaleh sebelum zaman berakhir dengan beragam kondisi atau zaman yang sangat sulit yaitu zaman fitnah,"ujarnya .

Zaman sulit itu dideskripsikan seperti kondisi berjalan dalam keadaan gelap gulita. 

Maka pondasi kebajikan yang telah disiagakan berupa amalan shaleh menjadi 'Kompas' dalam menuntun jalan dalam kondisi kegelapan itu. 

Karenanya, manusia yang minim komitmen amal shaleh, maka ia menjadi cepat hancur atau kiamat. 

Baca juga: Kenali 11 Tanda Penyakit Ginjal Memasuki Stadium 5, Ini Gejalanya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved