Jurnalisme Warga
Tradisi 'Bu Kulah' dalam Menyambut Maulid Nabi di Aceh
Selain kelahiran beliau, peristiwa di bulan Rabiul Awal lainnya yang juga memiliki signifikansi besar adalah hijrah Nabi Muhammad saw dari Makkah ke M
Pentingnya tradisi maulid ini tidak hanya terletak pada aspek spiritual, tetapi juga pada dampak sosialnya. Selama perayaan, masyarakat dari gampong A dan B saling berkunjung, bahkan diundang khusus sebagai tamu istimewa. Hal ini dapat menghapuskan perbedaan dan mempererat ukhuwah islamiah.
Dalam konteks ini, maulid bukanlah hanya sebuah ritual, melainkan juga sarana penyatuan masyarakat.
Dalam praktiknya, gampong yang melakukan aczra maulid menyiapkan berbagai macam kuliner yang sudah disiapkan sebelum acara zikir bersama. Salah satunya adalah ‘bu kulah’ atau nasi putih dibungkus dengan daun pisang yang sudah dilemaskan di atas api. Ini dijadikan sajian kuliner tradisional yang merupakan tradisi maulid ala Serambi Makkah. Praktik seperti ini lebih lazim ditemukan pada perayaan maulid di daerah pedesaan daripada di perkotaan Aceh.
Selain nasi, masyarakat yang melrayakan maulid juga menyediakan berbagai kuliner yang siap untuk disantap. Kuliner itu berupa masakan khas Aceh, seperti daging sapi, ayam kampung, ikan, dan sebagainya yang sudah disiapkan di rumah.
Setelah siap, nasi pun dimasukkan ke dalam dulang (dalong) atau talam besar, lalu diantarkan ke masjid. Ini menjadi konsumsi orang-orang yang melakukan dike (zikir) maulid di masjid. Selalu saja ada tamu dari desa terdekat yang diundang ke masjid untuk menikmati hidangan khusus tersebut.
Warga setempat, khususnya anak-anak, biasanya juga kebagian nasii kulah lengkap dengan lauknya untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing.
Dikee molod
Prosesi maulid nabi di sebagian daerah di Aceh biasanya diawali dengan kegiatan bezikir (meudike) yang terkadang juga dilakukan di meunasah (surau).
Dalam ritual zikir itu biasanya akan dibacakan kitab Barzanji. Barzanji adalah nama sebuah kitab yang berisi tentang sejarah kehidupan Nabi Muhammad dalam bentuk syair. Di dalamnya dideskripsikan sejarah lengkap Nabi Muhammad sejak kelahiran, pengangkatannya sebagai rasul, perjuangan dalam mengemban risalah, sampai wafatnya Rasulullah saw. Ya, demikianlah adanya.
Tapak Tilas Perjuangan Teuku Umar di Puncak Mugo, Wisata Sejarah yang Menggetarkan Jiwa |
![]() |
---|
Serunya Lomba Kompetisi Berbasis Revolusi Industri 4.0 hingga Future Skill |
![]() |
---|
Pesona Krueng Teunom, Amazonnya Aceh |
![]() |
---|
KMP Papuyu, Transportasi Harapan Menghubungkan Masa Depan |
![]() |
---|
SMK Beringin Lhokseumawe Cetak Mekanik Andal dan Berkarakter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.