Breaking News

Konflik Rusia vs Ukraina

AS Mulai Panik, Pusatkan Perhatian ke Korea Utara yang Akan Mengirim Pasukan ke Ukraina Bantu Rusia

Amerika Serikat (AS) memusatkan perhatiannya terhadap Korea Utara yang dimungkinkan akan mengirim pasukan ke Ukraina untuk membantu Rusia.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KCNA
Pemimpim tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un melakukan inspekasi terhadap pasukan militer negara itu. 

Namun di lokasi itu, Ukraina melancarkan serangan dengan menggunakan rudalnya.

Peristiwa ini membuat Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un kemungkinan akan mengirim anggota angkatan bersenjata regulernya ke Ukraina.

Pengiriman pasukan ini untuk mendukung militer Rusia.

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un menyapa dan berjalan ditengah pasukan militer negara itu.
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un menyapa dan berjalan ditengah pasukan militer negara itu. (KCNA)

Hal ini diungkapkan menteri pertahanan Korea Selatan pada Selasa (8/10/2024).

Korea Utara dan Rusia berteman sangat dekat selama setahun terakhir di tengah kecurigaan luas bahwa Korea Utara telah memasok senjata konvensional ke Rusia untuk perangnya di Ukraina dengan imbalan bantuan militer dan ekonomi. 

Tahun ini, kedua negara menandatangani perjanjian strategis yang mencakup unsur pertahanan bersama.

Namun kedua negara ini menyangkal bahwa Korea Utara mengirim senjata ke Rusia.

"Karena Rusia dan Korea Utara telah menandatangani perjanjian bersama yang mirip dengan aliansi militer, kemungkinan pengerahan semacam itu sangat mungkin terjadi," kata Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun.

Ia tidak menjelaskan lebih lanjut tetapi mengatakan laporan media bahwa perwira militer Korea Utara baru-baru ini tewas di wilayah yang diduduki Rusia dekat kota Donetsk di Ukraina timur.

"Perang Rusia-Ukraina dan memburuknya situasi di Timur Tengah dengan cepat mengubah lanskap keamanan global,”

“Hubungan Rusia dengan Korea Utara semakin erat seperti aliansi militer mereka," tambah menteri tersebut. 

Diketahui, serangan rudal Ukraina itu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Korea Utara menyediakan senjata ke Rusia.

“Rusia tidak punya alasan yang sah – sama sekali tidak punya – untuk menjadikan Iran dan Korea Utara sebagai kaki tangan de facto dalam perang kriminalnya,” kata Zelensky kepada Dewan Keamanan PBB pada September. 

Badan intelijen Barat juga menuduh Korea Utara menyediakan senjata dalam jumlah besar ke Rusia, meskipun Korea Utara dan Rusia membantahnya. 

Menanggapi pernyataan Zelensky, saudara perempuan pemimpin Korea Utara yang berpengaruh, Kim Yo Jong, mengatakan bahwa dia mengeluarkan peringatan keras terhadap provokasi politik yang gegabah yang telah dilakukan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved