Breaking News

Berita Lhokseumawe

Potensi dan Tantangan PLTBm Berbasis Limbah Sawit di Aceh Tamiang

Lebih kurang sekitar 100 meter dari Pos Satpam Pintu Gerbang pabrik, terlihat para pekerja sedang membangun bagian dari pondasi

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nur Nihayati
tangkapan layar
Kolase tandan kosong, data BPS produksi Kelapa Sawit dan pelatakan batu pertama serta kondisi pembangunan PLTBm berbasis limbah sawit di Kabupaten Aceh Tamiang. Tangkapan layar 

Sementara itu, Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Aceh, Lukman Hakim kepada Serambinews.com menyebutkan bahwa jumlah daya dari PLTBm Tanjung Seumantoh yang akan ditampung oleh PLN adalah sebesar 9.8 MW dengan harga beli sebesar Rp 975/kWH.

Dia pun mengkonfirmasi bahwa sudah ada kontrak dengan PT Prima Energi Lestari selaku pengelola PLTBm Aceh Tamiang.  

“Sudah ada kontrak,” ujar Lukman.  Rencananya arus listrik ini akan diinterkoneksikan ke gardu induk yang ada di Tualang Cut di sisi 20 KV.

“⁠PLTBm ini sebagai salah satu usaha penambahan bauran energi terbarukan yang secara nasional ditargetkan capaiannya di angka 23 % pada tahun 2025,” imbuhnya.

Bahan Baku Tankos yang Digunakan Masyarakat

Muhammad Ridwan, Kepala Mukim Simpang Empat, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Kabupaten kepada Serambinews.com, menyebutkan jika selama ini sebagian warga yang memiliki usaha batu bata telah memanfaatkan tankos kelapa sawit sebagai bahan bakar ketika kayu bakar sulit didapatkan atau mahal.  

Selain itu juga dimanfaatkan untuk berbudidaya jamur merang.

“Usaha tersebut masih ada di Simpang Empat tersebut,” ujar Ridwan.  “Abu tankos pun masih dimanfaatkan sebagai bahan dolomit dan pupuk organik.”

Sebuah penelitian bertajuk “Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Batu Bata Dengan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar Di Desa Jentera Stabat Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat,” oleh dua staf pengajar prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, menyimpulkan jika penggunaan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar dalam usaha pembuatan batu bata memiliki dampak positif baik bagi pengrajin maupun lingkungan. 

Sebab abu pembakaran Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) tersebut dapat dijual sehingga menambah pendapatan bagi pengrajin batu bata, mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah PKS dan penebangan hutan secara liar. 


Spesifikasi Pabrik

Data yang diperoleh Serambinews.com dari dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) PLTBm milik PT PT Primanusa Energi Lestari tahun 2023, memperoleh rekomendasi pada 16 April 2023 dari Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang. 

Dalam dokumen tersebut juga disampaikan PlTBm tersebut daya rencana terpasang pada 9.8 MW dengan pola operasi pembangkit biomassa sawit. Luas areal yang digunakan 10 ribu meter persegi dengan status lahan yang digunakan hak guna banggunan dengan sumber air yang digunakan Sungai Tanjung, debit air air yang digunakan 30 meter3 per jam. 

Sedangkan untuk kebutuhan bakut biomassa sawit (Cangkang, tandan kosong dan ampas) dengan kebutuhan bakar mencapai 108.000 ton per tahun. Lalu Kapasitas penyimpanan bahan bakar 20 ribu ton M3. 

Pabrik itu menggunakan cerobong 27 meter dengan umur rencana usaha atau kegiatan PLTBs tahap pra-konstruksi sampai konstruksi selama dua tahun dan lama operasional 25 tahun. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved