Banjir di Subulussalam

Banjir Subulussalam Meluas, Sudah Rendam 20 Desa di 3 Kecamatan, Warga Ikat Rumah Agar tak Hanyut

Kini kondisi banjir semakin parah dan meluas ke dua kecamatan lainnya yakni Rundeng dan Longkib.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Bencana banjir melanda Kota Subulussalam makin parah dan meluas hingga ke-20 desa di tiga kecamatan pada Sabtu (12/10/2024) malam. Akibat banjir, ratusan warga mengungsi hingga membuat arus lalu lintas lumpuh. 

Laporan Khalidin Umar Barat I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Bencana banjir yang melanda Kota Subulussalam sejak empat hari terakhir, kini semakin meluas.

Berdasarkan rilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam menyebutkan, hingga Sabtu (12/10/2024), banjir telah merendam 20 desa dalam tiga kecamatan yang ada di sana.

Sebelumnya, banjir hanya merendam tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Kala itu, kondisinya cukup parah hingga membuat arus lalu lintas di jalur Aceh-Sumatera Utara, lumpuh total.

Kini kondisi banjir semakin parah dan meluas ke dua kecamatan lainnya yakni Rundeng dan Longkib.

Di Kecamatan Rundeng, sebanyak 17 desa yang terendam banjir.

Hal ini sebagaimana disampaikan Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Ali Supratman.

Sementara di Kecamatan Longkib, menurut keterangan Camat Hal Haris, banjir juga sudah mulai merendam beberapa desa.

Ada pun desa yang terendam banjir di Kecamatan Rundeng adalah Suak Jampak, Tanah Tumbuh, Tualang, Mandilam, Lae Mate, dan Dah.

Kemudian, Sibuasan, Sibungke, Panglima Sahman, Muara Batu-Batu, Pasar Rundeng, Lae Pemualan, Belukur Makmur, Binanga, Oboh, Kuta Beringin, serta Siperkas.

Sehingga total desa yang terendam banjir di Kecamatan Rundeng dan Sultan Daulat hingga kini, sebanyak 20 desa.

Informasi yang dihimpun Serambinews.com mengungkapkan, hingga Sabtu sore, banjir merendam turut badan Jalan Nasional lintas Aceh-Sumatera Utara, hingga membuat arus lalu lintas lumpuh.

Selain itu, ratusan rumah warga juga terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.

"Kalau ketinggian air bervariasi, seperti di Desa Jabi-Jabi malah yang tinggal atau yang kelihatan hanya atap rumah," kata Andong Maha, salah seorang tokoh masyarakat Sigrun.

Andong menambahkan, sudah ratusan masyarakat terdampak banjir yang terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga.

Banjir semakin parah, sehingga sejak pukul 15.00 WIB, ratusan kendaraan dari Aceh menuju Sumatera Utara maupun sebaliknya, terjebak dan tidak dapat melintas.

Dikatakan dia, antrean panjang kendaraan berbagai jenis dari arah Medan, Sumut menuju Aceh mengular hingga berkilometer. 

Kondisi serupa juga terjadi dari arah sebaliknya.

Kendaraan ini tidak diizinkan melintas karena warga khawatir guncangan ban menyebabkan rumah mereka hancur.

Hanya kendaraan yang darurat diperkenankan melintas.

"Karena kalau mobil bebas melintas, ombak disebabkan lindasan ban membuat rumah warga hancur," terang Andong.

Andong menambahkan, kondisi banjir pada malam ini, sungguh parah. 

Genangan air di jalan nasional sangat panjang dengan kedalaman puluhan centimeter.

Bahkan, menurutnya, beberapa rumah warga di Suka Maju terendam hingga satu meter.

Sebagian besar warga mulai mengikat rumah mereka agar tidak hanyut terbawa arus banjir.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved