Breaking News

Berita Aceh Tamiang

Sebelas Kampung di Aceh Tamiang Dikurung Banjir, Warga Masih Memilih Bertahan di Rumah

Sebelas kampung di Kabupaten Aceh Tamiang terkurung banjir sejak Sabtu (12/10/2024) dini hari.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Banjir Aceh Tamiang - Kondisi jalan utama yang menghubungkan Simpangkiri ke Tenggulun putus total akibat banjir, Sabtu (12/10/2024). Ketinggian air dilaporkan mencapai satu meter 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Sebelas kampung di Aceh Tamiang terkurung banjir sejak Sabtu (12/10/2024) dini hari.

Perkampungan yang terkurung ini umumnya berada di wilayah hulu, seperti di Kecamatan Tamiang Hulu ada lima kampung yang terendam, Kaloy, Rongoh, Bandarkhalifah, Inginjaya dan Sukajaya.

Kemudian di Kecamatan Bandarpusaka ada tiga kampung, Pengidam, Pantaicempa dan Batubedulang, di Kecamaan Kejuruanmuda ada dua kampung, Alurselebu dan Tebinngtinggi. 

Menjelang sore banjir mulai merendam sebagian kawasan hilir seperti di Kecamatan Bendahara, air sudah masuk ke rumah penduduk di Rantaupakam.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery menuturkan ketinggian banjir kali ini terbilang tinggi karena mencapai 1,5 meter.

Baca juga: Sungai Lae Soraya Meluap, Trumon Timur dan Trumon Tengah Direndam Banjir, 220 Jiwa mengungsi

“Ketinggian banjir mulai cari 50 centimeter sampai 1,5 meter, kami imbau masyarakat waspada,” kata Bayu, sapaannya.

Bayu menjelaskan personel yang dikerahkan BPBD mendapat dukungan dari Dinas Damkar dan Penyelematan serta Satgas SAR. 

Tim gabungan yang juga disokong TNI/Polri berpatroli ke permukiman untuk memberikan layanan evaluasi.

“Tim terus bergerak untuk memastikan kondisi masyarakat, mengingat ketinggian air membuat permukiman mereka tidak bisa dilalui kendaraan,” ujarnya.

Baca juga: Banjir Subulussalam Meluas, Sudah Rendam 20 Desa di 3 Kecamatan, Warga Ikat Rumah Agar tak Hanyut

Sejauh ini warga yang didatangi petugas masih enggan dievakuasi. Warga memilih bertahan di rumah karena mereka meyakini banjir hanya sekadar “numpang lewat”. 

Di sisi lain mayoritas rumah warga sudah berbentuk panggung, sehingga masih aman.

“Secara umum kondisi masih aman, tapi kami tetap mengimbau waspada untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan,” ungkap Bayu. (mad)

Baca juga: Banjir Mulai Kepung Perkampungan di Wilayah Hulu Aceh Tamiang, Akses ke Tenggulun Putus Total

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved