Sulaiman dan Abdul Hamid 

Sulaiman Tole-Abdul Hamid Janji Prioritaskan Bangun Infrastruktur di Pedalaman Aceh Timur

Dengan luas 6.040,60 km2 (terluas nomor 2 di Aceh), Aceh Timur selama ini terus berjuang dengan masalah infrastruktur.

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com  
Pasangan Cagub - Cawagub Sulaiman (Tole) bersama Cawagubnya Abdul Hamid (Apong) saat mendaftarkan di KIP Aceh Timur beberapa waktu lalu, didampingi tim pendukungnya Iqbal Al-Farabi dan Mansur Abubakar.  

Terlebih, jika dihadapkan dengan masalah infrastruktur khususnya berkaitan dengan pertanian dan perkebunan.

“Ada 100 lebih gampong di kawasan pedalaman yang membutuhkan penanganan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan jaringan komunikasi.

Selain itu, juga ada sekitar 60 desa di kawasan pesisir yang membutuhkan infratruktur, seperti jaringan air bersih, irigasi dan pasokan energi,” jelasnya.

Dia mencontohkan empat desa di Kecamatan Simpang Jernih yang terisolir beberapa hari lalu akibat derasnya arus sungai yang menjadi satu-satunya akses transportasi masyarakat di sana.

“Tidak hanya di pedalaman, kebutuhan infrastruktur di pesisir juga sama. Kota Idi yang menjadi ibu kota kabupaten, tapi masih ada rumah warga yang belum punya jaringan air bersih. Itu contoh kecil,” tambahnya.

Baca juga: Presiden AS Minta Israel Berhenti Tembaki Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon

Meski sudah memetakan persoalan infrastruktur di Aceh Timur, H. Sulaiman Tole menyebutkan bahwa dia bersama wakilnya Abdul Hamid atau Apong, akan memprioritaskan lebih dulu pembangunan jalan dan jembatan untuk kawasan pedalaman.

Terutama, titik-titik dari sentra perekonomian masyarakat dan usulan prioritas melalui Musrenbang di desa-desa sentra pertanian serta perkebunan di kawasan pedalaman yang ada di Banda Alam, Indra Makmur, Rantau Selamat, Ranto Peureulak, Pante Bidari, Peunaron, Serbajadi dan Simpang Jernih.

Ia menambahkan jika akses transportasi telah dibangun, otomatis tentu akan berimplikasi terhadap kesejahteraan para petani.

Hasil bumi seperti sawit, padi, kelapa, pinang, kakao, karet dan sebagainya sudah pasti bisa dipasarkan lebih cepat dan lebih luas.

“Ini yang kami prioritaskan dulu, di samping berbagai upaya mulai dari pemberian ilmu untuk para petani, penyediaan pupuk serta memperbaiki akses pasar yang kesemuanya berujung pada peningkatan produktivitas serta pendapatan para petani,” tutupnya. (*) 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved