Jurnalisme Warga
SMKN Taman Fajar Wujudkan Sekolah Ramah Anak
SRA adalah sekolah, tempat anak merasa terlindungi dari diskriminasi dan hal-hal negatif lainnya saat berada dalam satuan pendidikan.
NURRAHMI, Siswi Kelas XI Manajemen Perkantoran SMKN 1 Taman Fajar, melaporkan dari Peureulak, Aceh Timur
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Taman Fajar beralamat di Desa Alue Nibong, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, merupakan salah satu sekolah ramah anak (SRA), yaitu sekolah yang dapat mewujudkan lingkungan yang aman, bersih, sehat, peduli, dan tidak adanya kekerasan serta diskriminasi di lingkungan sekolah ini.
SRA adalah sekolah, tempat anak merasa terlindungi dari diskriminasi dan hal-hal negatif lainnya saat berada dalam satuan pendidikan.
Selain itu, sekolah yang tertata rapi dan bersih dapat mewujudkan suasana lingkungan yang nyaman dan kondusif.
Lingkungan sekolah yang sehat seperti tersedianya kantin sehat serta adanya usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk konsultasi kesehatan dan juga untuk pertolongan pertama keadaan darurat yang dialami siswa-siswi.
Menciptakan sekolah yang peduli adalah dengan cara memberikan hak-hak anak, seperti yang tercantum pada Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, bahwa setiap anak memiliki hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi dengan wajar dan bermartabat sebagai manusia seutuhnya, serta mendapatkan jaminan perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi di lingkungan sekolah.
SRA bertujuan mendorong tumbuh kembangnya siswa dalam berbagai kegiatan, kehidupan social, dan kesejahteraan anak bagi pertumbuhan fisik, kognisi, dan psikologi anak. Baik perempuan maupun laki-laki memiliki hak pendidikan khusus atau pendidikan layanan khusus.
Program SRA juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesejahteraan anak bangsa untuk menuju Indonesia yang gemilang. Maka, lahirlah peringatan Hari Anak Nasional yang selalu diperingati setiap tahun.
Pada tanggal 23 Juli 1984, yang pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984, bertepatan dengan disahnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan Anak.
SRA merupakan salah satu program yang berkaitan dengan Hari Anak Nasional.
SRA ini bisa terwujud apabila pemangku pendidikan bahu-membahu melakukan penguatan lingkungan sekolah dan kelas yang dapat memengaruhi anak dalam belajar.
Dalam konteks ini, SMK Negeri Taman Fajar merupakan sekolah yang telah memenuhi kriteria SRA.
SMK Negeri Taman Fajar telah menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan aman dengan melibatkan seluruh warga sekolah untuk sama-sama menjaga kebersihan sekolah.
Selain itu, sekolah ini telah melakukan aktivitas gotong royong dan rutin melaksanakan tugas piket setiap harinya, sehingga dapat meningkatkan rasa nyaman belajar dan mandukung kreativitas peserta didik.
SMK Negeri Taman Fajar memiliki fasiltas yang memadai dalam mewujudkan SRA.
Fasilitas tersebut, antara lain, ruang kelas yang luas dan nyaman, UKS, laboratorium semua jurusan, perpustakaan, toilet yang terpisah antara siswa dan siswi.
Selanjutnya, SMK Negeri Taman juga memiliki lapangan olahraga, musasa, ruang bimbingan koneseling (BK), tempat parkir kendaraan, aula, serta lingkungan asri dengan pepohonan hijau yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
SMK Negeri Taman Fajar mendukung perwujudan SRA dengan men-support siswa dalam mengembangkan kemampuan, minat, dan bakatnya, dengan cara menyediakan kegiatan ekstrakulikuler sebagai wadah untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
Siswa SMK Negeri Taman Fajar juga aktif dalam berbagai kegiatan lomba untuk menguji dan mengasah kemampuan siswa dalam berbagai kompetisi, baik di bidang akademik maupun nonakademik.
Selain itu, SMK Negeri Taman Fajar juga berupaya menningkatkan sosialisasi antarsesama siswa dan guru dalam wadah organisasi seperti organisasi siswa intra sekolah (OSIS) yang bertujuan membantu para siswa dalam menyuksesekan semua kegiatan yang diadakan di sekolah.
Kemudian, ada juga organisasi rohani islami (Rohis) yang bertujuan untuk meningkatkan ketaatan siswa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya, ada organisasi Pramuka, bertujuan
untuk meningkatkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan dan juga melatih mental siswa agar menjadi pribadi yang berani, mandiri, dan tangguh.
SMK Negeri Taman Fajar telah meningkatkan kemampuan literasi siswa, dengan memiliki kegiatan ekstrakurikuler bernama Pelita. Ini akronom dari Pergerakan Literasi Taman Fajar, wadah bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan literasinya.
Dalam kegiatan ini, siswa dapat mengikuti berbagai kegiatan lomba literasi seperti festival literasi sekolah, cipta dan baca puisi, lomba menulis cerpen, esai, dan berbagai kegiatan lainnya.
Dengan mengadakan berbagai kegiatan ektrakurikuler, SMK Negeri Taman Fajar memberikan kesempatan kepada siswa- siswinya untuk berkembang dan berprestasi.
Selain itu, kegiatan-kegiatan yang mendukung kepemimpinan siswa ini mampu menciptakan ‘wellbeing’ atau kesejehteraan psikologi bagi siswa dan siswi SMK Neheri Taman Fajar.
SMK Negeri Taman Fajar merupakan sekolah yang peduli terhadap para siswanya dengan mengadakan program PIK-R, yaitu Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang fokus kepada siswanya.
Program PIK-R adalah suatu wadah kegiatan program Generasi Berencana (Genre) yang dikelola oleh siswa SMK Negeri Taman Fajar untuk remaja sekolah guna memberikan layanan informasi dan konseling tentang kehidupan berencana bagi remaja.
Tujuan dari program PIK-R sekolah adalah berfokus pada permasalahan yang terjadi pada remaja sekolah, baik itu permasalahan perubahan fisik, perubahan emosional, maupun perubahan psikologi.
Kegiatan PIK-R di SMKN Taman Fajar adalah memberikan layanan konseling bagi seluruh remaja sekolah mulai dari kesehatan fisik, mental, psikis sampai memberikan arahan untuk remaja sekolah tentang keberlanjutan hidup atau masa depan para siswa SMK Negeri Taman Fajar.
Menciptakan lingkungan sekolah yang rukun tanpa adanya kekerasan antarsiswa dan perundungan yang dapat memengaruhi mental siswa.
Sekolah ini melarang keras kekerasan dan aksi ‘bullying’ atau perisakan, baik itu secara fisik maupun mental, karena dapat memberikan dampak negatif bagi si korban.
SMK Negeri Taman Fajar juga senantiasa memberikan edukasi tentang dampak buruk dari perisakan dan membuat poster poster stop risak (bully) yang di tempel di setiap kelas dan juga mading sekolah.
Hal ini bertujuan agar warga sekolah sadar akan dampak besar dari perundungan dan menjadikan sekolah adalah rumah yang nyaman untuk semua warganya.
Apresiasi Kacabdisdik
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra memberikan apresiasi atas terwujudnya SRA yang menjadi roel model bagi sekolah lain di kabupaten ini.
Rahmatsah mendukung terobosan-terobosan yang dilakukan oleh kepala sekolah di bawah kepemimpinan Azwar Malik Rangkuti bersaman deean guru SMK Negeri Taman Fajar.
"Inovasi itu perlu dilakukan untuk mewujudkan SRA, bisa menciptkan suasana belajar yang aman dan nyaman, tidak terjadinya bulliying dan terciptanya suasana yang harmonis antara peserta didik dengan guru," ungkap Rahmatsah. Ya, semoga menjadi kenyataan.
Hari Pendidikan Aceh Ke 66, Saatnya Pejabat dan Guru Merefleksi Diri |
![]() |
---|
Tapak Tilas Perjuangan Teuku Umar di Puncak Mugo, Wisata Sejarah yang Menggetarkan Jiwa |
![]() |
---|
Serunya Lomba Kompetisi Berbasis Revolusi Industri 4.0 hingga Future Skill |
![]() |
---|
Pesona Krueng Teunom, Amazonnya Aceh |
![]() |
---|
KMP Papuyu, Transportasi Harapan Menghubungkan Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.