Berita Aceh Tengah

Terungkap Motif Pelaku Bakar Santri Asal Aceh Tengah, Dipicu Sakit Hati Gegara Sering Dibully Korban

FAZ yang menggunakan kacamata tebal, mengaku sering diejek pelaku karena penampilannya yang berbeda dari santri lainnya.

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Saifullah
TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi santri yang dibakar teman di salah satu pesantren di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada Sabtu (5/10/2024) lalu. Korban meninggal dunia, Senin (14/10/2024), akibat mengalami luka bakar hingga 80 persen. 

Laporan Alga Mahate Ara | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo mengungkapkan, motif di balik tindakan kejam FAZ (17), pelaku pembakaran yang menyebabkan tewasnya Adab Aulia Rizki, seorang santri asal Aceh Tengah pada Sabtu (5/10/2024) lalu.

Menurut David, FAZ melakukan aksi tersebut karena sakit hati setelah sering menjadi korban bullying oleh Aulia (korban), yang merupakan kakak tingkatnya sekaligus pengajar di pesantren tersebut.

"Motifnya karena sakit hati. Korban kerap membully FAZ, baik secara fisik maupun mental,” terang Kapolres. 

“Selain itu, FAZ juga sering difitnah dan diadu domba dengan pimpinan pesantren," kata David dalam keterangan pers seperti dikutip dari Tribun Medan.com, Rabu (9/10/2024).

FAZ yang menggunakan kacamata tebal, mengaku sering diejek pelaku karena penampilannya yang berbeda dari santri lainnya.

"Pelaku kerap menjadi bahan ejekan karena fisiknya yang berkacamata tebal dan tidak menarik,” beber Kapolres. 

“Jika dia melakukan kesalahan, korban sering mengeksposnya di depan santri lain sehingga membuat FAZ merasa sangat terhina," tambah David.

Lebih lanjut, David menjelaskan, bahwa selain sering dibully, FAZ juga merasa difitnah dan kerap ditegur oleh pimpinan pesantren atas tuduhan yang menurutnya berasal dari korban. 

Tekanan inilah yang akhirnya memicu FAZ untuk melakukan tindakan kejam tersebut.

Adapun kornologi kejadian, papar Kapolres, dua hari sebelum kejadian, FAZ meminta seorang santri junior untuk membeli bahan bakar jenis Pertalite dengan alasan yang tidak mencurigakan. 

Setelah mendapatkan bahan bakar tersebut, FAZ menyimpannya hingga waktu kejadian tiba.

Pada malam kejadian, Sabtu (5/10/2024), FAZ yang sedang bertugas piket malam di pesantren, melihat Aulia tertidur di kamar masjid. 

FAZ lantas mengambil karpet yang digunakan korban untuk tidur, menyiramnya dengan Pertalite dan membakarnya menggunakan korek gas.

"Setelah membakar, FAZ berpura-pura meminta tolong kepada santri lain, seolah-olah terjadi kebakaran, memecahkan kaca, dan mendobrak pintu untuk menyelamatkan korban," jelas David.

Korban mengalami luka bakar hingga 80 persen di tubuhnya dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Adam Malik, Medan. 

Meskipun sempat menjalani beberapa kali operasi, kondisi Aulia tidak kunjung membaik.

Akhirnya Aulia dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 14 Oktober 2024, pukul 13.00 WIB.

FAZ kini telah ditahan dan dikenakan Pasal 187 KUHP Jo UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. 

Meskipun ancaman hukuman dalam kasus ini adalah tujuh tahun penjara, FAZ tetap dapat ditahan mengingat beratnya tindakan yang dilakukan.

 Jenazah Adab Aulia Rizki saat ini sedang dalam perjalanan menuju kampung halamannya di Simpang Juli, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.

Rencananya, jenazah akan dishalatkan dan dikebumikan pada Selasa, 15 Oktober 2024.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, adik saya sudah meninggal dunia," ujar Selimah Indah, kakak korban menyampaikan kabar duka tersebut.

Keluarga Aulia berharap kasus ini dapat segera diusut tuntas dan keadilan ditegakkan bagi almarhum.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved