Kajian Islam

Mubazir, Bolehkah Kita Mengambil atau Memakan Sajian dari Sesajen? Begini Penjelasan Buya Yahya

Sesajen merupakan tradisi dan kebudayaan di Indonesia. Sesajen biasanya berisi makanan untuk disajikan dan dipersembahkan kepada leluhur.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Buya Yahya saat menjelaskan soal hukum mengambil sesajen. 

SERAMBINEWS.COM - Sesajen merupakan tradisi dan kebudayaan di Indonesia. Sesajen biasanya berisi makanan untuk disajikan dan dipersembahkan kepada leluhur.

Sesajen dapat dengan mudah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.

Seorang jamaah dalam sebuah kajian dakwah bertanya kepada  Buya Yahya terkait apa yang harus dilakukan ketikan menemukan sajian atau hidangan untuk sesesajen, bolehkan diambil lalu dimakan karena berdalih mubazir?

Menjawab hal itu, Buya Yahya melalui kanal YouTube Al Bahjah TV yang dikutip Serambinews.com, Rabu (16/10/2024) mengatakan, sesajen dalam sebuah keyakinan agama tertentu merupakan hak mereka, terkait hal ini umat Islam tidak boleh mengambil atau bahkan merusak keyakinan mereka.

"Ada mungkin sebuah keyakinan agama misalnya agama Hindu, kemudian dia membuat sesajen, anda tidak boleh mengambil dan anda juga tidak boleh merusak dan membuat kerusuhan keyakinan mereka," kata Buya Yahya.

Umat Hindu membuat sesajen untuk kepercayaan mereka adalah hal yang tidak perlu dipermasalahkan, tidak perlu dirusak dan tidak perlu diambil.

Baca juga: Bolehkah Makan Daging yang Masih Ada Sisa Darah? Buya Yahya Ingatkan Hal Ini

Apalagi mereka membuat sesajen untuk keperluan agama mereka dan diletkkan di kuil atau tempat ibadah mereka, seharunsya hal ini tidak menjadi masalah dan Islam harus menghargai keyakinan mereka.

"Eggak boleh Anda tendang, Anda ambil gak boleh, ini urusan agama mereka, di kuil-kuil mereka, di tempat-tempat ibadah mereka atau bahkan di rumah mereka, di kampung mereka, enggak boleh Anda ikut-ikut apalagi mengambilnya," tegas Buya Yahya.

Berbeda jika anda diberi makanan oleh orang yang beda agama dengan anda, selagi makanan itu bukan yang haram, Anda boleh menerima pemberian mereka seperti es krim atau makanan lainnya. 

Dalam hal ini, jangan jadikan perbedaan keyakinan lalu anda membuat sesuatu yang tidak benar termasuk mengambil sesajen mereka. 

Selagi itu sesajen disajikan untuk keperluan agama mereka, biarkan itu menjadi urusan mereka.

Akan tetapi sambung Buya Yahya, hal yang perlu dikhawatirkan adalah ketika sesajen itu disajikan oleh sesama kaum muslim yang dimana mereka kurang dalam pemahaman agama.

Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Istri Sangat Berperan Atur Ekonomi Rumah Tangga, Hindari Ini Agar tak Terpuruk

"Misalnya saudara Anda tak taunya membuat makanan ditaruh di pojok sawahnya katanya untuk Dewi Padi agar padinya subur," terang Buya.

Apabila saudara ataupun tetangga anda ada yang menyajikan sesajen, anda sebagai sesama umat muslim harusnya saling menasehati dan memberi tahu mereka bahwa hal itu salah.

Berilah mereka nasihat dan pemahaman secara lembut dan bijaksana tanpa harus menyakiti hati mereka karena bisa jadi mereka juga tidak paham syariat Islam yang sebenarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved