Konflik Palestina vs Israel
Sosok Khaled Meshaal, Pemimpin Sementara Hamas Gantikan Yahya Sinwar, Pahlawan Palestina
Tokoh Hamas, Khaled Meshaal, disebut menggantikan Yahya Sinwar sebagai pemimpin kelompok militan Palestina tersebut.
Saat menetap di Kuwait, Meshaal tertarik pada aktivisme politik Islam dan memutuskan bergabung dengan cabang Palestina dari Ikhwanul Muslimin pada usia 15 tahun.
Lalu, pada tahun 1974, Meshaal memutuskan untuk berkuliah di Universitas Kuwait dan mempelajari fisika serta berpartisipasi dalam aktivisme Palestina.
Setelah lulus, Meshaal tetap tinggal di Kuwait dan mengajar fisika serta tetap aktif dalam gerakan Islam Palestina.
Akhirnya, dia berhenti mengajar pada tahun 1984 dan lebih memilih berfokus terhadap pembangunan jaringan layanan sosial Islam di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Meshaal pun bisa dikatakan sebagai salah satu pendiri Hamas karena tekadnya untuk menyaingi organisasi gerilya yaitu Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) seperti Fatah.
Baca juga: VIDEO Israel Klaim Habisi Pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Jenazah Dibawa ke Tel Aviv untuk Pemeriksaan
Lantas, Hamas pun berdiri pada tahun 1987 setelah menyatakan keberadaannya secara terbuka.
Menjadi pentolan Hamas membuat Meshaal pernah mengalami percobaan pembunuhan oleh agensi intelijen Israel, Mossad pada 1997.
Dikutip dari Aljazeera, perintah untuk membunuh Meshaal tersebut langsung dari Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
Adapun pembunuhan itu dimaksudkan untuk pembalasan atas pengeboman Pasar Mahane, Yehuda pada tahun 1997.
Percobaan pembunuhan itu dilakukan dengan cara dua agen Mossad membawa paspor Kanada palsu memasuki Yordania yang menjadi tempat tinggal Meshaal.
Lantas, mereka menunggu di pintu masuk kantor Hamas di ibu kota Yordania, Amman.
Lalu, ketika Meshaal masuk ke kantornya, salah satu agen datang dari belakang dan melekatkan perangkat khusus ke telinga kirinya yang ditransmisikan racun reaksi cepat.
Namun, upaya tersebut gagal dan dua agen Mossad itu langsung ditangkap.
Sebagai anggota Hamas, Meshaal harus berhadapan dengan berbagai tantangan seperti pernah ditahan oleh pemerintah Yordania karena menganggap organisasinya melakukan aktivitas ilegal.
Dia ditahan bersama dengan pemimpin elit Hamas lainnya seperti Mousa Abu Marzook.
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Israel Serang Ibu Kota Yaman dengan Bom Cluster, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.