Kajian Islam

Buya Yahya Kisahkan Cara Rasulullah Menyelesaikan Konflik Rumah Tangga, Romantis, Tenang, dan Bijak

Cara Rasulullah dalam menyelesaikan konflik rumah tangga ini bisa dijadikan contoh untuk kamu yang sudah menikah.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
FACEBOOK/BUYA YAHYA
Pendakwah ternama Tanah Air, Buya Yahya, membagikan kisah Rasulullah SAW yang menjadi teladan dalam menyelesaikan konflik rumah tangga. 

Dari kisah ini, kata Buya Yahya, kita belajar pentingnya menjaga sikap tenang, bijak, dan penuh kasih dalam menghadapi konflik. 

SERAMBINEWS.COM - Pendakwah ternama Tanah Air, Buya Yahya, membagikan kisah Rasulullah SAW yang menjadi teladan dalam menyelesaikan konflik rumah tangga. 

Buya Yahya, mengisahkan Rasulullah, dalam perselisihan dengan istrinya Sayyidah Aisyah, menunjukkan kebijaksanaan dengan menghadirkan penengah untuk mendamaikan masalah, yaitu Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq. 

Dari kisah ini, kata Buya Yahya, kita belajar pentingnya menjaga sikap tenang, bijak, dan penuh kasih dalam menghadapi konflik. 

Tidak hanya itu, penting juga untuk menghormati pasangan dan tidak mengumbar masalah rumah tangga kepada orang lain. 

Rasulullah mencontohkan bahwa senyum dan ketenangan bisa menjadi kunci meredakan emosi dalam menyelesaikan perselisihan.

Simak tentang bagaimana cara Rasulullah menyelesaikan konflik rumah tangga seperti yang dibagikan oleh pendakwah Buya Yahya dalam ceramah singkatnya yang diunggah di laman Al Bahjah dan kanal YouTube Al Bahjah TV.

Baca juga: Buya Yahya Sebut 3 Amalan Ini Bisa Dilakukan Anak untuk Selamatkan Orang Tua di Alam Kubur

Buya Yahya mengatakan, Sayyidina Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang sangat bijak, dan dalam segala hal yang dilakukan, beliau selalu mengikuti petunjuk Wahyu yang merupakan wahyu Ilahi.

Ketika terjadi perselisihan antara beliau dan Sayyidah Aisyah, petunjuk Wahyu menyarankan agar orang lain yang menyelesaikan masalah tersebut.

Ilustrasi pasangan suami istri bertengkar.
Ilustrasi pasangan suami istri bertengkar. (Pixabay)

Dalam hal ini, Rasulullah memilih Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq sebagai penengah, meskipun Abu Bakar bingung karena harus menengahi perselisihan antara Nabi dan putrinya.

Namun, karena ini adalah perintah Baginda Nabi, Sayyidina Abu Bakar bersedia menjadi penengah.

Diskusi damai pun dimulai, dan dalam situasi ini, Abu Bakar bertanya siapa dulu yang akan berbicara, Rasulullah menawarkan kepada Sayyidah Aisyah untuk berbicara terlebih dahulu.

Namun Sayyidah Aisyah memilih untuk mendahulukan Rasulullah dalam berbicara, Ia menjawab, “Engkau dulu yang berbicara, cuma jangan ngomong kecuali yang benar.” 

Baca juga: PASUTRI Sering Berantam? Lakukan Tips Rumah Tangga Harmonis Ini, Buya Yahya: Ayo Berbenah Sekarang 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved