Menepi Sejenak ke Pantai Ujong Pancu Aceh Besar, Hidden Gem-nya Warga Banda Aceh

Pantainya berada antara lereng bukit dan laut. Areanya tidak luas, tapi pemandangannya sangat menggoda.

Terdapat sebuah warung dengan pondok-pondok kecil yang menghadap laut. Namanya Warung Milo. Menu khasnya adalah mi gurita, yang merupakan hasil tangkapan nelayan setempat.

Mi gurita yang disajikan sangat cocok dengan suasana pantai yang indah di hadapan mata. Laut yang biru dengan pemandangan pulau kecil di depan semakin membuat santapan semakin nikmat.

Mi Gurita bisa dikatakan best seller di warung tersebut. Dibaluti dengan bumbu rempah yang pekat, guritanya yang lunak dan gurih, siap-siap membuat lidah bergoyang.

Rata-rata pengunjung ke Pantai Ujong Pancu memang karena ingin mencicipi mi ini. Perporsinya dihargai Rp 25 ribu.

Tapi kalau kalian kesana siap main hoki-hokian. Karena gurita itu hasil buruan nelayan setempat, maka tidak tersedia setiap hari, sangat tergantung dari hasil tangkapan nelayan.

Pantai ini jadi lokasi memancing bagi para penggemar kepala kail. Mereka menyukai lokasi ini, karena ragam ikannya yang bisa didapati sangat banyak. Biasanya pemancing akan menghiasi batu-batuan besar di sepanjang pantai tersebut.

Di bagian ujung Pantai Ujong Pancu ini juga terdapat Makam Hamzah Fansuri, yang berada di atas bukit.

Beberapa orang datang untuk ziarah ke makam yang berada di dalam lebatnya hutan ini.

Meskipun hingga saat ini, di kalangan sejarawan masih ada terdebatan mengenai keaslian makam tersebut, karena terdapat dua makam Hamzah Fansuri di Aceh yaitu di Ujong Pancu dan Subulussalam.

Jadi kamu kapan ke berkunjung ke Ujong Pancu?.(*)

CEK ARTIKEL LAINNYA TENTANG WISATA ACEH DI SINI

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS