Cahaya Aceh
Peunayong, Pecinannya Aceh yang Jadi Surga Kuliner
Secara catatan, Peunayong sudah melewati banyak masa, mulai masa kerajaan Aceh Darussalam, pendudukan Belanda, hingga masa Aceh berkembang.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWSCOM, BANDA ACEH – Peunayong, sebuah kawasan sibuk dan padat yang berada di pusat jantung Kota Banda Aceh. Kawasan ini kerap dijuluki sebagai pecinannya Aceh, atau dalam bahasa keren disebut Chinatown.
Pelabelan ini tentu tak lepas dari adanya komunitas tionghoa yang menetap di tempat ini sejak ratusan tahun lalu secara turun-temurun. Mereka mendiami rumah-rumah toko di sepanjang kawasan Peunayong.
Peunayong bisa merujuk kepada sebuah desa secara administrasi atau sebuah kawasan yang jadi pusat ekonomi.
Keberadaan etnis tionghoa ini menyebabkan beberapa bangunan dalam kawasan itu sangat identik dengan desain dan interior Cina. Jalanan-jalanan sempit diwarnai lampion, termasuk toko-toko, banguanan kelenteng menghiasi bagian depannya, serta atraksi barongsai kerap ditampil di kawasan ini.
Bangunan-bangunan dengan arsitektur yang berbeda, menandakan jika Peunayong merupakan sebuah kota tua di Banda Aceh.
Secara catatan, Peunayong sudah melewati banyak masa, mulai masa kerajaan Aceh Darussalam, pendudukan Belanda, hingga masa Aceh berkembang.
“Peunayong dikenal sebagai kawasan pecinan yang terletak di tepi Sungai Aceh. Para pedagang Tionghoa banyak yang bermukim di kawasan ini karena merupakan jalur lalu lintas perdagangan dalam kota masa kerajaan dulu. Peta-peta kuno menunjukkan bahwa sudah sejak abad ke-17 para pedagang Tionghoa mendiami kawasan ini,” demikian bunyi prasasti yang ada di Peunayong.
Kini, Peunayong jadi pusat ekonomi dan tujuan para wisatawan jika ke Banda Aceh. Karena Peunayong sudah menjelma menjadi surga kuliner.
Sejumlah kedai makan yang otentik berdiri di kawasan ini, dan mampu menarik animo wisatawan untuk datang.
Tak hanya itu, belasan penginapan mulai hotel berbintang hingga losmen, dengan harga jutaan hingga ratusan ribu juga berdiri di tempat ini.
Tak heran jika Peunayong menjadi tujuan tempat menginap wisatawan jika berkunjung ke Aceh.
“Dekat kemana-kemana, semua ada di dekat hotel, mau makan enak ada dekat hotel, mau ngopi juga gitu,” ujar Azhari Lubis, wisatawan asal Sumatera Utara.

Peunayong lokasinya sangat dekat dengan Masjid Raya Baiturahman. Pengunjung dapat mengaksesnya dengan berjalan kaki saja.
Jika kamu berkunjung ke Banda Aceh dan ingin mengeksplorasi Peunayong, maka dari Masjid Raya Baiturahman dapat berjalan kaki melewati bantaran Krueng Aceh. Nanti kamu akan melewati gedung tua peninggalan kolonial yang sekarang jadi Bank Indonesia.
Lalu melewati jembatan, kamu akan disambut dengan hiruk pikuk Peunayong yang sibuk. Di ujung jembatan, sebuah taman estetik di pinggir sungai sudah menunggu. Dapat dijadikan sebagai tempat foto-foto.
Cahaya Aceh
Peunayong
Banda Aceh
Pusat Kuliner Banda Aceh
Serambinews
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Duta Besar Belanda dan Konjen Jepang Kagumi Museum Tsunami Aceh |
![]() |
---|
Museum Keliling Masuk Sekolah, Alternatif Edukasi Kesadaran Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Selama Enam Bulan ke Depan, BPBA dan Disbudpar Aceh Gelar Pameran Kebencanaan |
![]() |
---|
Menyusuri Sabang, Surga Bahari di Ujung Barat Indonesia |
![]() |
---|
Aceh Perkusi 2025 di Aceh Utara Meriah, Acara Hingga Besok, Gubernur Mualem Tabuhkan Rapai Pasee |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.