Cahaya Aceh
Sie Itek Masak Puteh, Olahan Daging Bebek Warisan Aceh Dengan Cita Rasa Kuah Kari Putih Yang Kental
Selain warnanya yang putih, kuliner ini juga memiliki tekstur kuah yang lebih kental dari sie itek masak mirah. Perbedaan warna dan rasa inilah yang
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Yeni Hardika
SERAMBINEWS.COM - Ada banyak olahan kuliner dari bahan dasar daging yang bisa ditemui di Aceh.
Mulai dari bahan dasar daging sapi, daging kambing, ayam kampung, hingga daging bebek.
Semua bahan dasar tersebut diolah dengan resep-resep warisan dari nenek moyang dengan cita rasa khas Aceh yang kaya akan rempah-rempah, termasuk daging bebek.
Di Aceh, olahan makanan dari daging bebek dengan cita rasa khas Aceh disebut dengan Sie Itek.
Penamaan hidangan ini berasal dari Bahasa Aceh, yang dalam Bahasa Indonesia Sie berarti daging dan Itek berarti bebek.
Terdapat dua varian Sie Itek yang bisa ditemukan jika berkunjung ke warung-warung atau rumah makan khas Aceh.
Yaitu Sie Itek Masak Mirah (merah) dan Sie Itek Masak Puteh (putih).
Sesuai namanya, Sie Itek Masak Mirah berarti gulai ini memiliki tampilan kuah yang berwarna merah.
Layaknya kuah khas Aceh lainnya, sie itek masak mirah memiliki cita rasa kuah kari kaya rempah yang didominasi rasa asam dan pedas.
Baca juga: Cecah Terong Angur, Kuliner Khas Aceh Tengah Perpaduan Rasa Pedas dan Kebas yang Menggugah Selera
Namun berbeda dengan sie itek masak puteh, cita rasa yang lebih gurih tanpa rasa pedas.
"Saya sudah pernah cicipi keduanya (sie itek masak mirah dan sie itek masak puteh), tapi lebih suka yang masak putih," ujar Aldi (29), warga asal Krueng Geukueh, Aceh Utara yang kini menetap di Kota Banda Aceh.
"Alasannya karena sie masak puteh tidak pedas. Cocok buat saya yang tidak suka pedas," tambah Aldi.
Selain warnanya yang putih, kuliner ini juga memiliki tekstur kuah yang lebih kental dari sie itek masak mirah.
Perbedaan warna dan rasa inilah yang menjadikan hidangan khas Aceh satu ini cukup unik, namun tetap diminati oleh banyak penggemar kuliner khususnya daging bebek.
Sie itek masak puteh merupakan kuliner warisan indatu yang masih sangat populer hingga saat ini.
Resep warisan nenek moyang Aceh ini juga masih sering digunakan dan diolah menjadi masakan sehari-hari.
Tak hanya di rumah-rumah, Sie Itek Masak Puteh pun mudah dijumpai di rumah makan khas Aceh.
Gulee sie masak puteh ini juga tetap terjaga martabatnya karena merupakan masakan wajib setiap kenduri, perhelatan, hari-hari besar, ataupun acara khusus dalam keluarga Aceh.
Memiliki tampilan yang berbeda dari masakan khas Aceh lainnya, sebagian orang ada yang menyebut Sie Itek Masak puteh dengan sebutan gulee puteh atau kari putih.
Bahkan, ada juga yang menyebutnya gulee korma atau gulai masak kurma.
Padahal, masakan ini sama sekali tidak memakai kurma sebagai bahan maupun bumbu.
Baca juga: Peunayong, Pecinannya Aceh yang Jadi Surga Kuliner
Cita rasa kari yang gurih tanpa pedas
Sekilas dari tampilan, sie masak puteh mirip dengan masakan opor di Jawa yang memiliki warna pucat.
Namun dari segi rasa, tentu saja tidak serupa.
Sajian kari khas Aceh ini memiliki rasa yang lebih lemak nan gurih dengan aroma kari yang cukup kuat.
Cita rasa ini merupakan hasil perpaduan bumbu rempah dan santan.
Untuk rempah-rempah yang digunakan pada gulee sie masak puteh, sebenarnya sama dengan makanan khas Aceh lain.
Bedanya, khusus gulee sie masak puteh menghindari cabai dan merica.
Tidak adanya kandungan kedua bahan inilah yang membuat gulee sie itek masak puteh tidak memiliki rasa pedas seperti masakan kari khas Aceh pada umumnya.
Untuk menonjolkan kegurihannya, pada bumbu halus sie masak puteh ditambah kemiri.
Selain itu, penggunaan kelapa gongseng juga menciptakan tekstur yang istimewa pada kuah karinya.
Baca juga: Gurih Wangi Sate Matang Kuliner Grill Khas Aceh, Dinikmati dengan Bumbu Kacang Pedas dan Kuah Soto
Sementara itu, untuk aroma harum pada gulee sie masak itek, berasal dari beberapa rempah yang digunakan dalam bumbu halus, yaitu ketumbar dan jintan atau dalam Bahasa Aceh disebut "Jira".
Ada dua varian jintan yang digunakan dalam masakan khas Aceh.
Jira maneh atau dalam dalam Bahasa Indonesia lebih populer dengan nama Adas dan jira eungkot (jira ikan) yang lebih dikenal dengan sebutan jintan.
Pada gulee sie itek masak puteh, kedua jenis jintan ini digunakan.
Tak hanya menambah aroma pada masakan, penggunaan jira ikan juga bertujuan untuk menghilangkan bau amis atau anyir pada masakan, termasuk makanan olahan dari ikan dan bebek.
Maka tak heran, meski berbahan baku bebek dan kuahnya bertekstur kental, kuliner ini tidak memiliki bau anyir, melainkan aroma kari dan rempah yang kuat.
"Sie itek masak puteh memang beda dengan makanan kari khas Aceh pada umumnya. Bukan cuma warnanya yang beda, tekstur dan aroma rempahnya juga lebih kuat dari jenis kari lainnya," ujar Amir (29), warga asal Bireuen.
Aroma yang sangat menonjol pada masakan ini juga dikontribusikan oleh rempah-rempah aromatik, seperti daun kari atau dalam Bahasa Aceh disebut oen temurui.
Selain itu, aroma pada kuah kari masak puteh juga berasal dari daun pandan, serai, cengkeh, kayu manis, pekak atau bunga lawang, kapu laga, dan bawang merah iris.
Baca juga: Nikmatnya Depik Tangkap, Kuliner Khas Gayo yang Bisa Dijadikan Oleh-Oleh dari Aceh Tengah
Bahan aromatik yang lebih dahulu dimasukkan ke dalam wajan untuk ditumis tersebut mengikat setiap potongan daging bebek.
Dengan segala rempah-rempah tersebut, tak heran gulai khas Aceh satu ini memiliki cita rasa yang gurih dan harum yang memikat penggemar kuliner itik.
Istimewanya lagi, resep masakan ini juga bisa dipadu dengan bahan baku lain selain daging bebek. Seperti misalnya daging sapi, daging ayam, hingga ikan.
Dalam pengolahannya, beberapa peminat kuliner gulai kari putih ini ada yang membuatnya lebih berkuah atau cenderung kering untuk versi kentalnya. (*)
CEK ARTIKEL LAINNYA TENTANG WISATA ACEH DI SINI
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Cahaya Aceh
Sie itek masak puteh
sie itek
daging bebek
Kuliner Khas Aceh
Kuliner Tradisional
Aceh
masakan Aceh
Serambi Indonesia
Serambinews
| Menjajal Pink Beach Pertama di Aceh, Wajah Baru Keindahan Surga Tersembunyi Lhok Mata Ie |
|
|---|
| Kelestarian Pink Beach Jadi Tanggung Jawab Bersama |
|
|---|
| Keindahan Sabang tak Pernah Habis |
|
|---|
| Heri Ahmadi: Destinasi Wisata harus Berlebel Syariat Islam |
|
|---|
| Pasi Sukon di Kota Sigli Pidie, Wisata Pesisir Lama dengan Sentuhan Baru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Sie-Itek-Masak-Puteh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.