Berita Banda Aceh

BPDPKS dan PWPM Produksi Gula Merah dari Sawit

Abu Bakar mengatakan, pembuatan gula merah bersumber dari turunan sawit itu dilakukan di Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha).

Editor: mufti
IST
ILUSTRASI -- OLAHAN JADI Sajian Pai Kacang Gula Merah 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kolaborasi Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Aceh dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menunjukkan hasil positif. Kedua lembaga itu berhasil memanfaatkan peluang dengan menghasilkan produk turunan kelapa sawit berupa gula merah. 

Ketua Panitia Workshop UKMK Sawit Goes to Campus, Abu Bakar Jafar, mengatakan, produk inovasi turunan sawit berupa gula merah tersebut dihasilkan dengan memanfaatkan air nira dari batang sawit. “Inovasi usaha pengolahan gula merah dari air nira batang kelapa sawit ini masih baru dilakukan dengan UKMK PWPM Aceh atau skala rumah tangga,” katanya, Selasa (22/10/2024). 

Dijelaskan, banyaknya lahan perkebunan tanaman kelapa sawit yang sudah tidak menghasilkan atau memasuki tahap peremajaan, menjadi salah satu kekuatan bagi usaha industri rumah tangga gula merah dari nira kelapa sawit. “Batang sawit dapat menghasilkan nira untuk dijadikan gula merah yang memiliki nilai ekonomi,” ujarnya. 

Abu Bakar mengatakan, pembuatan gula merah bersumber dari turunan sawit itu dilakukan di Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha). Untuk terus mengembangkan inovasi tersebut pihaknya menggandeng Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) untuk memproduksi nira tersebut.

Ia menuturkan, penyadapan nira kelapa sawit dari tanaman tidak menghasilkan (TTM) dilakukan dengan dua cara, yaitu mengiris tangkai bunga yang seludangnya belum membuka. Nira yang dihasilkan dari cara penyadapan ini memiliki aroma dan rasa yang khas, namun jumlah yang dihasilkan sedikit

Cara kedua dapat dilakukan setelah pohon ditumbangkan selama 3-7 hari. Sebab, pohon kelapa sawit yang tumbang menghasilkan rata-rata 3,4-146,7 liter nira dengan kadar gula 8-19,1 persen. “Gula merah sawit yang diproduksi dengan ukuran rata-rata 250 gram per biji, tidak jauh berbeda dengan gula merah lainnya termasuk aren. Gula tersebut akan kita pasarkan di setiap Hotel yang ada di Banda Aceh,” ungkapnya.

Ia menyebut, kualitas gula merah yang dihasilkan dari nira pohon sawit tidak jauh berbeda dengan gula merah yang terbuat dari nira pohon aren. Hanya saja gula merah dari pohon sawit belum cukup familiar di masyarakat. 

Hal tersebut menyebabkan harga gula merah dari kelapa sawit lebih murah dibandingkan gula merah dari pohon aren. Sehingga, tantangan yang dihadapi oleh agroindustri gula merah kelapa sawit adalah strategi pemasaran produk yang terbatas.

“Hanya di beberapa pasar tradisional di Kota Banda Aceh dan juga beberapa daerah yang berdekatan dengannya. Pembuatan produk pun juga berdasarkan pesanan, produsen bertindak sebagai penerima harga,” katanya.(r)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved