Cahaya Aceh

Menikmati Sajian Rujak Aceh di Cot Buket Bireuen, Kuliner Legendaris Sejak 1989

Ada dua jenis rujak yang dijual yaitu rujak kasar dari aneka buah yang dipotong-potong alami dalam ukuran  1-2  cm dan rujak cincang lebih halus lagi.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Agus Ramadhan
Menikmati Sajian Rujak Aceh di Cot Buket Bireuen, Kuliner Legendaris Sejak 1989 - Rujak-Andi-Cot-Buket.jpg
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Rujak Andi Cot Buket, yang berlokasi di Desa Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen
Menikmati Sajian Rujak Aceh di Cot Buket Bireuen, Kuliner Legendaris Sejak 1989 - Rujak-Andi-Cot-Buket-2.jpg
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Rujak Andi Cot Buket, yang berlokasi di Desa Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen

Saat ini kata Andi dalam menjalankan usahanya melihatkan lima pekerja lainnya yang masih bertalian keluarga. 

Rujak Andi Cot Buket, yang berlokasi di Desa Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen
Rujak Andi Cot Buket, yang berlokasi di Desa Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen (SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS)

Untuk memenuhi permintaan konsumen, ada dua jenis rujak yang dijual yaitu rujak kasar dari aneka buah yang dipotong-potong alami dalam ukuran 1-2  cm dan rujak cincang lebih halus lagi. 

Buah yang biasa digunakan untuk rujak mulai dari mangga, jambu air, pepaya mengkal, bengkuang, timun, nanas dan lainnya.

Buah-buah-buahan diaduk duluan kemudian baru dicampur dengan bumbu rujak yang diracik sendiri.

Bumbu rujak utamanya manisan air nira, kacang tanah dan lainnya.  Rujak yang disajikan juga disesuaikan dengan permintaan pelanggan. 

Ada yang pedas, sedang, dan ada juga yang memesan bumbu rujak.

Amatan Serambinews.com, Andi dengan cekatan mengaduk bumbu rujak, sedangkan rekan lainnya ikut membantu mencincang buah-buahan dan menyajikan rujak kepada pelanggannya. 

Harga satu porsi rujak hanya Rp 10.000/piring kecil, bumbu saja juga dijual harganya sesuai permintaan.

Ada yang sudah dibungkus harganya Rp 10.000/bungkus dalam plastik. 

Sejumlah pelanggan berdatangan dan langsung memesan apakah rujak halus atau kasar, seorang pekerja lainnya dengan telaten membantunya. 

Selain itu warung rujak juga menerima pesanan warga bila ada acara pesta atau kenduri, ada yang pesan bumbu saja, maupun lengkap dengan rujaknya. 

Andi kepada Serambinews.com mengatakan, setiap hari dikunjungi puluhan orang dan paling ramai pada Sabtu dan Minggu. 

“Setiap hari ada sekitar 10 kilogram manisan habis, kadang-kadang kurang sedikit,” ujarnya.

Muhibuddin, salah seorang warga Peusangan mengatakan, rujak Andi Cot Buket sudah lama hadir dan hingga sekarang. (*)

CEK ARTIKEL LAINNYA TENTANG WISATA ACEH DI SINI

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved