Cahaya Aceh

Museum Tsunami Aceh, Monumen Simbolis Pengingat Bencana yang Jadi Tujuan Wisata Edukasi Masyarakat

museum ini tidak hanya mengenang bencana, tetapi juga berfungsi sebagai pusat edukasi kebencanaan dan tempat evakuasi darurat sekaligus tujuan wisata

Editor: Yeni Hardika
SERAMBINEWS.COM/GINA ZAHRINA
Tampak bangunan Museum Tsunami Aceh yang berada di Jl. Sultan Iskandar Muda No 3, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. 

Setelah melewati lorong tersebut, kita akan tiba di Ruangan Renungan Hall, sebuah tempat yang menawarkan suasana lebih hening dan khusyuk. 

Di sini, para pengunjung dapat meluangkan waktu untuk merenung dan mengenang mereka yang menjadi korban dalam bencana tersebut.

Di ruangan ini, kita akan disuguhkan dengan ilustrasi besar yang menggambarkan peristiwa tsunami, menciptakan suasana refleksi yang mendalam bagi pengunjung. 

Kesunyian yang tercipta di ruangan ini memberi ruang bagi setiap orang untuk menghormati dan mengenang mereka yang telah tiada.

Selanjutnya pengunjung diajak ke ruang Sumur Doa, sebuah tempat yang sunyi namun penuh haru. 

Di sini, dinding-dindingnya dipenuhi dengan nama-nama korban tsunami. 

Baca juga: Mengulik Sejarah Kherkof Peucut di Aceh: Jejak Kolonialisme dan Perjuangan

Suasana yang redup dan sempit membuat kita merenungkan betapa banyaknya nyawa yang hilang. 

Namun, ada sedikit cahaya yang masuk dari langit-langit, seolah memberikan harapan di tengah kesedihan. Ini menjadi awal perjalanan emosional bagi siapa pun yang mengunjungi museum.

Sumur doa di museum tsunami
Sumur Doa di Museum Tsunami Aceh.

Kemudian, kita diajak masuk ke  Ruangan Kebingungan, yang merepresentasikan kekacauan dan ketidakpastian yang dirasakan oleh masyarakat saat tsunami terjadi. 

Lorong-lorong sempit dengan pencahayaan yang temaram benar-benar membuat kita merasakan bagaimana paniknya situasi saat itu. Ini adalah salah satu bagian museum yang paling menyentuh hati.

Perjalanan berlanjut ke Jembatan Harapan, tempat yang penuh warna dan semangat. 

Di sini, bendera-bendera dari berbagai negara berkibar, melambangkan solidaritas global yang mendukung Aceh setelah tsunami. 

Bendera-bendera ini bukan sekadar simbol, tetapi juga bukti nyata bahwa di saat-saat sulit, dunia bisa bersatu untuk saling membantu.

Selanjutnya, kita akan sampai di Ruangan exhibition Gajah, yang menampilkan peran besar gajah-gajah Aceh dalam proses pemulihan pasca-bencana. 

Gajah-gajah ini membantu membersihkan puing-puing dan mengevakuasi korban.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved