Cahaya Aceh

Wisata Religi Banda Aceh di Masjid Baiturrahim, Dibangun Abad ke-17 oleh Kesultanan Aceh

Masjid yang awalnya terbuat dari kayu ini kemudian direnovasi dan dibangun kembali dengan bahan-bahan yang lebih kokoh pada tahun 1922.

Editor: Agus Ramadhan
Wisata Religi Banda Aceh di Masjid Baiturrahim, Dibangun Abad ke-17 oleh Kesultanan Aceh - Masjid-Baiturrahim-yang-selamat-dari-hantaman-gelombang-tsunami-Aceh.jpg
SERAMBINEWS.COM/AKSA ASHURA
Masjid Baiturrahim yang selamat dari hantaman gelombang tsunami Aceh, di Ulee Lheeu, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024).
Wisata Religi Banda Aceh di Masjid Baiturrahim, Dibangun Abad ke-17 oleh Kesultanan Aceh - Masjid-Baiturrahim-yang-dibangun-pada-abad-ke-17-oleh-Kesultanan-Aceh.jpg
SERAMBINEWS.COM/AKSA ASHURA
Masjid Baiturrahim yang dibangun pada abad ke-17 oleh Kesultanan Aceh di kawasan Ulee Lheeu, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024).
Wisata Religi Banda Aceh di Masjid Baiturrahim, Dibangun Abad ke-17 oleh Kesultanan Aceh - Gerebang-masuk-Masjid-Baiturrahim-di-kawasan-Ulee-Lheeu.jpg
SERAMBINEWS.COM/AKSA ASHURA
Gerebang masuk Masjid Baiturrahim di kawasan Ulee Lheeu, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024).

Laporan Aksa Ashura

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Masjid Baiturrahim yang terletak di kawasan Ulee Lheue, Banda Aceh menjadi salah satu saksi bisu dari bencana alam tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004.

Bencana ini merenggut ratusan ribu nyawa dan memporak-porandakan sebagian besar wilayah pesisir Aceh.

Namun, di tengah kehancuran tersebut, Masjid Baiturrahim masih bisa berdiri kokoh. Keajaiban ini menjadikan masjid ini sebagai simbol kekuatan iman dan harapan bagi masyarakat Aceh.

Masjid Baiturrahim dibangun pada abad ke-17, saat kesultanan Aceh masih berdiri sebagai kerajaan yang kuat dan berdaulat.

Pada awalnya masjid ini dikenal dengan sebutan Masjid Jami’ Ulee Lheue.

Namun pada saat tragedi pembakaran Masjid Baiturrahman oleh pasukan Belanda pada tahun 1873, diperkirakan mulai saat itulah “Baiturrahim” menjadi nama masjid ini.

Masjid yang awalnya terbuat dari kayu ini kemudian direnovasi dan dibangun kembali dengan bahan-bahan yang lebih kokoh pada tahun 1922.

Proses renovasi selesai pada tahun 1923 dengan arsitektur baru yang sangat dipengaruhi oleh gaya Eropa.

Masjid Baiturrahim yang dibangun pada abad ke-17 oleh Kesultanan Aceh di kawasan Ulee Lheeu, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024).
Masjid Baiturrahim yang dibangun pada abad ke-17 oleh Kesultanan Aceh di kawasan Ulee Lheeu, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024). (SERAMBINEWS.COM/AKSA ASHURA)

Saat itu, masjid ini belum memiliki kubah dan hanya mampu menampung sekitar 500 jamaah.

Pada tahun 1981, masjid ini kembali dilakukan renovasi atas bantuan pemerintah Arab Saudi.

Renovasi ini dilakukan untuk memperluas kawasan masjid, sehingga masjid dapat menampung sekitar 1.500 jamaah.

Tsunami yang dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 9,3 SR di Samudera Hindia menghantam pesisir Aceh dengan gelombang setinggi 30 meter.

Gelombang besar itu menghancurkan hampir seluruh bangunan di kawasan Ulee Lheue, termasuk rumah-rumah dan fasilitas umum.

Namun, Masjid Baiturrahim tetap berdiri kokoh. Meskipun air sempat masuk kedalam masjid, bangunan utamanya tetap utuh, hanya mengalami kerusakan ringan pada bagian dinding dan pintu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved