Konflik Rusia vs Ukraina

Apes! Tentara Korea Utara Tak Bakal Digaji Meski Rusia Membayar Rp 31 Juta Per Prajurit Setiap Bulan

Korea Utara biasanya menyimpan sebagian besar gaji yang dibayarkan kepada pekerja yang dikirimnya ke luar negeri, tapi tidak jelas berapa banyak.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KCNA
Pemimpim tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un melakukan inspekasi terhadap pasukan militer negara itu. 

Apes! Tentara Korea Utara Tak Bakal Digaji Meski Rusia Membayar Rp 31 Juta Per Prajurit Setiap Bulan

SERAMBINEWS.COM – Tentara Korea Utara terpaksa harus gigit jari atas jeri payahnya membantu Rusia dalam menginvansi Ukraina.

Rusia diketahui membayar pasukan Korea Utara sekitar USD 2.000 (Rp 31,1 juta) untuk setiap kepala per bulannya.

Namun, uang tersebut akan dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah Korea Utara dan dimasukan dalam pendapatan negara.

Gaji yang dibayarkan oleh Moskow menunjukkan peningkatan yang sangat besar. 

Bulan lalu, dilaporkan bahwa gaji rata-rata untuk personel militer telah meningkat 10 kali lipat dari antara 100 dan 300 WON (Rp 1.000 hingga Rp 3.000) menjadi antara 1.000 dan 3.000 WON (Rp 10.000 hingga Rp 30.000).

Kantor berita Ukraina, United24, melaporkan bahwa kemungkinan besar uang tersebut akan tetap menjadi milik negara Korea Utara.

Korea Utara biasanya menyimpan sebagian besar gaji yang dibayarkan kepada pekerja yang dikirimnya ke luar negeri.

Tetapi tidak langsung jelas berapa banyak dari USD 2.000 yang akan diterima setiap prajurit atau tidak sama sekali. 

Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), mengatakan bahwa lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia, dengan total diperkirakan mencapai 10.000 pada Desember.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersama Tentara Revolusioner Rakyat Korea (KPRA).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersama Tentara Revolusioner Rakyat Korea (KPRA). (STR/KCNA VIA KNS/AFP)

Namun badan itu menambahkan, pihaknya meyakini bahwa warga Korea Utara di Rusia tidak dikerahkan ke zona pertempuran, tetapi telah disebar ke sejumlah fasilitas pelatihan.

“Tentara Korea Utara menerima pelatihan khusus dalam penggunaan peralatan militer dan mengemudikan kendaraan udara tak berawak,” kata anggota parlemen Korea Selatan, Park Sun-won.

Badan tersebut mengatakan instruktur Rusia terkesan dengan bentuk fisik dan moral yang baik dari Korea Utara.

Menambahkan mereka kurang memahami peperangan modern, termasuk penggunaan pesawat serang, dan diperkirakan akan menderita banyak korban ketika mereka mencapai garis depan.

NIS mengatakan pihaknya juga mendeteksi tanda-tanda perekrutan penerjemah Korea dalam skala besar oleh militer Rusia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved